Ada Netizen Ngaku Bisa Beli Rumah Hasil Joki Kartu Pra Kerja, Manajemen Buka Suara
Nasional

pelamar Kartu Pra Kerja tak seharusnya mempercayakan hasil pada jasa joki. Sebab untuk bisa mendaftar menjadi peserta Program Kartu Pra Kerja, prosesnya sebetulnya sederhana

WowKeren - Pihak Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Pra Kerja menanggapi unggahan netizen yang mengaku mampu membeli rumah dari hasil joki Pra Kerja. Seorang pengguna akun Facebook mengaku mampu membeli rumah dari hasil menjadi joki bagi 400 akun peserta Kartu Pra Kerja.

Jika memang apa yang dikatakan pemilik akun tersebut benar maka hal ini merupakan perbuatan yang sangat tidak bermoral. "Kalau memang benar, ini adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral," kata Head of Communication Manajemen Pelaksanaan (PMO) Kartu Pra Kerja Louisa Tuhatu dilansir Detik, Rabu (30/9).

Terkait fenomena joki, PMO mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan janji-janji orang yang mengiming-imingi bisa meloloskan proses seleksi pendaftaran Kartu Pra Kerja. Ia menegaskan jika rangkaian seleksi Kartu pra Kerja dilakukan secara digital dan tertutup yang mana tidak ada campur tangan manusia dalam prosesnya.

"Seluruh proses seleksi di Kartu Pra Kerja dilakukan secara digital dan tertutup, melalui proses seleksi dengan banyak variabel," tegasnya. "Tidak ada intervensi manusia di dalam proses seleksi ini."


Lebih jauh, Louisa menyebut jika pelamar Kartu Pra Kerja tak seharusnya mempercayakannya pada jasa joki. Sebab untuk bisa mendaftar menjadi peserta Program Kartu Pra Kerja, prosesnya sebetulnya sederhana.

"Daftar Kartu Pra Kerja itu mudah, bisa dilakukan sendiri," tegas Louisa. "Kalaupun dibantu mendaftar, tetap tidak bisa memastikan seseorang akan lolos seleksi karena prosesnya yang full digital."

Jikalau memang ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan joki sudah bisa dipastikan jika itu adalah penipuan. "Ini adalah penipu yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat, ini tindakan tidak bermoral," tambahnya.

Sementara itu, program Kartu Pra Kerja telah diluncurkan pemerintah sejak Juni lalu. Program ini diklaim sebagai salah satu cara untuk meredam dampak pandemi, terutama bagi mereka yang terdampak PHK akibat COVID-19. Namun hasil survei sebuah lembaga sosial menyebut jika program ini masih belum tepat sasaran.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait