Waduh, Pandemi Corona Bikin 22 Persen Pria 'Mager' Ganti Celana Dalam
pixabay.com
SerbaSerbi

Pandemi virus corona yang melanda dunia rupanya benar-benar mengubah kebiasaan hidup sehari-hari masyarat. Salah satunya adalah situasi pandemi telah membuat 22 persen pria ogah ganti celana dalam.

WowKeren - Kebiasaan dan cara hidup masyarakat dunia rupanya mulai mengalami perubahan akibat pandemi virus corona. Diantaranya adalah kebiasaan menjaga jarak satu sama lain hingga bersekolah ataupun belajar dari rumah demi mencegah penularan COVID-19.

Banyak menghabiskan waktu di rumah ternyata membuat pemilihan pakaian sehari-hari menjadi lebih santai. Bahkan, pandemi membuat sebagian masyarakat menjadi malas bergerak atau "mager" dan malas mengganti celana dalam setiap hari.

Hal ini terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh OnBuY di Inggris. Dalam penelitian ini, ditemukan 1 dari 5 pria atau 22 persen tidak mengganti celana dalamnya setiap hari. Sedangkan untuk wanita, 18 persen mengaku tidak mengganti celana dalam setiap hari selama pandemi.

Dilansir dari Metro, survei ini diikuti oleh 2.790 orang. Satu dari 20 pria bahkan kerap menggunakan kembali celana dalamnya tanpa dicuci terlebih dahulu. Bahkan, ada pria yang sampai memakai celana dalamnya lebih dari lima kali sebelum akhirnya dicuci.


Menurut survei OnBuy, pemakaian celana dalam secara berulang tersebut diyakini sebagai metode tertentu para pria ataupun wanita dalam menyortir pakaian kotor mereka. Hal ini dibuktikan dengan adanya 25 persen pria dan 20 persen wanita yang memilih kembali memakai pakaian yang sudah dipakai lantaran tidak ada bau dan kotor, ataupun membalikkan celana dalam.

Mereka rupanya memiliki sejumlah alasan terkait kebiasaan kembali memakai pakaian dalam yang sudah dipakai. Diantaranya adalah kurangnya fasilitas mencuci hingga alasan menghemat air untuk lingkungan.

Spesialis kulit di Natura Emporium, dr Nichola Cosgrove menjelaskan jika membalikkan celana dalam mungkin tidak akan menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Namun, orang-orang tetap disarankan untuk mengganti celana dalamnya setiap hari demi menghindari bakteri.

Cosgrove menjelaskan bakteri yang berada di celana dalam kerap muncul melalui keringat. Oleh sebab itu jika tidak menggantinya, maka akan timbul risiko terjadi akumulasi bakteri seperti escherichia coli, staphylococcus, dan streptococcus.

Bakteri-bakteri tersebut biasanya tumbuh di area yang lembap dan hangat. Tak rajin mengganti celana dalam setiap hari dapat menciptakan bau tidak sedap, ruam, rasa gatal, hingga infeksi jamur. Karena itu, hindari kebiasaan memakai kembali pakaian dalam yang sudah kotor dan segera mencuci hingga menyetrika demi mencegah tumbuhnya bakteri penyakit.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait