Kemenkes Tegaskan Belum Beli Vaksin AstraZeneca, Buntut Relawan Brasil Meninggal Saat Uji Klinis?
Nasional

Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto menegaskan bahwa Indonesia belum pasti membeli 100 juta dosis vaksin Corona yang dikembangkan AstraZeneca. Begini penjelasan Yuri.

WowKeren - Perihal rencana vaksinasi COVID-19 pada November 2020 mendatang terus bergerak dinamis. Selain karena pernyataan terakhir Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto malah memicu dugaan vaksinasi tidak jadi dilakukan pada November 2020, perihal kandidat vaksin yang dibidik Indonesia juga masih belum pasti.

Sebagai pengingat, beberapa waktu lalu, pemerintah mengaku telah mengantongi komitmen jutaan dosis vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca. Namun kekinian Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengaku bahwa pihaknya belum membuat kontrak pembelian vaksin AstraZeneca karena masih dalam tahap pembahasan.

"Kita belum membuat kontrak pembelian," ujar Yuri, Jumat (23/10). "Karena masih dalam pembahasan berbagai pihak di Kemenkes dan tim ahli."

Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona itu menegaskan belum adanya kontrak pembelian, maka kepastian apakah vaksin AstraZeneca "menapaki" Tanah Air juga masih digodok. Sebab saat ini Kemenkes dan tim ahli masih melakukan kajian mendalam, sedangkan sebelumnya pemerintah hanya menandatangani Letter of Intent (LoI).


"Kalau kontrak belum ada, terus dasarnya apa. Pertimbangan kajian tim ahli juga belum selesai," tutur Yuri, dilansir dari Detik News. "Betul (belum teken kontrak pembelian). Yang sudah ditandatangani adalah LoI."

LoI antara Indonesia dengan AstraZeneca sendiri sudah diteken oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi pada Rabu (14/10) kemarin. Lewat LoI itu tercipta komitmen sebanyak 100 juta dosis vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada 2021 mendatang.

Pengadaan vaksin dari AstraZeneca sendiri memang menjadi pro dan kontra tersendiri. Sebab uji klinis vaksin itu sempat beberapa kali bermasalah.

Yang pertama terjadi beberapa bulan lalu sampai mengharuskan uji klinis dihentikan sementara. Sedangkan yang terbaru adalah ketika relawan vaksin di Brasil meninggal di tengah proses uji klinis, meski belum ada keterangan pasti apa penyebab sang relawan mengembuskan napas terakhir. Sebab beredar pula narasi sang relawan mendapat suntikan plasebo yang tidak mengandung bibit kandidat vaksin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru