Trump Minta Sumbangan Rp847 Miliar Ke Pendukung Untuk Gugat Hasil Pilpres AS
Getty Images/Tom Brenner
Dunia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat frustasi dengan hasil perhitungan suara Pilpres AS. Ia kemudian mulai meminta sumbangan ke pendukungnya agar bisa menggugat hasil Pemilu.

WowKeren - Perhitungan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) masih menempatkan capres dari Partai Demokrat, Joe Biden unggul dalam perolehan electoral votes. Hal ini rupanya membuat Presiden Donald Trump terlihat frustasi.

Trump bahkan memperingatkan Biden untuk tidak asal mengklaim kemenangan Pilpres AS dengan keunggulannya. Terlebih, ia secara percaya diri berulang kali mengatakan Pemilu AS telah dicurangi.

Trump lantas menyatakan siap menempuh jalur hukum demi mempertahankan kekuasaannya di Gedung Putih. Namun, gugatan Trump terkait hasil Pilpres AS yang dinilai curang itu diprediksi akan menelan banyak biaya.

Dilansir dari Reuters, Trump meminta bantuan para pendukungnya dari Partai Republik untuk mau menyumbangkan dana gugatan. Permintaan sumbangan itu ternyata ada diketahui oleh dua sumber terdekat Trump saja, yakni tim kampanye Trump dan Komite Nasional Republik (RNC).


Adapun sumbangan yang diminta Trump adalah sebesar USD 60 juta, atau sekitar Rp847 miliar. "Mereka (Trump dan Partai Republik) menginginkan $60 juta," kata seorang pemodal dari Partai Republik yang menerima permohonan tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (7/11).

Kedua sumber tersebut menjelaskan permintaan uang tersebut dirahasiakan dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah tersebut. Meski demikian, baik tim kampanye Trump maupun RNC masih sama-sama belum mengomentari mengenai masalah sumbangan tersebut.

Sementara itu, Trump diketahui telah mengirimkan email yang menuduh adanya kecurangan sejak pemungutan suara Pilpres AS 2020 berakhir pada Selasa (3/11) lalu. Dalam email-nya, Trump menuliskan permintaan sumbangan untuk mengajukan gugatan hukum terkait hasil Pemilu AS.

Gugatan tersebut dipimpin oleh penasihat senior kampanye Trump, David Bossie yang juga merupakan memimpin kelompok advokasi konservatif Citizens United. Selain itu, jumlah petinggi Partai Republik juga turut mendukung tuduhan Trump yang menyebut proses perhitungan suara Pilpres AS 2020 penuh kecurangan. "Presiden Trump memenangi pemilihan ini. Jadi setiap orang yang mendengarkan, jangan diam," ujar Pemimpin koalisi minoritas Republik di DPR AS, Kevin McCarthy.

Berdasarkan data dari The Associated Press hingga Sabtu (7/11) pukul 09.30 WIB, Biden masih mencatatkan keunggulan dari Trump. Biden mendapatkan 264 suara elektoral, sedangkan Trump sebesar 214 suara elektoral. Seperti yang diketahui, salah satu capres harus mendapatkan 270 suara elektoral demi memenangkan Pilpres AS.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait