Dinilai Ubah Politik RI, Pengamat Ungkap Peluang Habib Rizieq Di Pilpres 2024
Nasional

Pengamat politik memuji Habib Rizieq yang bakal mengubah cara berpolitik di Indonesia. Imam besar FPI itu bahkan dinilai dapat menjadi kekuatan dalam Pilpres 2024 mendatang.

WowKeren - Pengamat politik Rocky Gerung menilai jika imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah mengubah cara berpolitik di Indonesia. Bahkan, Rizieq dinilai sanggup memotong dinasti politik Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dinasti politik yang dimaksud Rocky adalah kekuasaan yang turun ke kroni Jokowi usai tak menjabat menjadi presiden. Ia menyebut kepulangan Rizieq bakal mengubah tatanan atau konstelasi politik di Indonesia. Terlebih, saat ni politik di Indonesia hanya berpusat pada satu sosok, yakni Presiden Jokowi.

”Karena pemerintah ingin supaya saat Jokowi lengser nanti, entah di tengah atau ujung jalan, maka kekuasaan bakal pindah ke dinasti oligarkinya,” jelas Rocky seperti dilansir dari Pikiran Rakyat, Kamis (12/11). “Habib Rizieq datang dengan konfrontasi politik dalam pikiran akhlak. Maka mereka yang sebetulnya menyimpan rahasia buruk dalam berpolitik, pasti merasa tersingkir.”

Cara Habib Rizieq dalam berpolitik dinilai cukup unik dan berbeda dari sejumlah tokoh publik lainnya. Alih-alih mengandalkan kekuasaan dan modal materi berlimpah, Rizieq justru menawarkan integritas dan politik berakhlak. Modal unik Rizieq tersebut diyakini dapat membuat sejumlah tokoh politik lainnya merasa terancam.


”Elit yang sekarang itu ketar-ketir, karena cara berpolitik di Indonesia sekarang diubah oleh Habib Rizieq,” jelas Rocky. “Jadi kita ingin melihat politik yang diolah dengan akhlak pikiran dan integritas, bukan dengan uang, arogansi, merusak lingkungan atau Omnibus Law. Jadi terlihat kontras, antara calon pemimpin yang dielu-elukan rakyat dengan mereka yang berkuasa dan hanya dielu-elukan oligarki di Istana.”

”Habib Rizieq itu bukan sekadar fakta sosiologis, tapi dia juga fakta politik karena berhadapan dengan kemacetan politik di dalam negeri,” sambungnya. “Sehingga orang menginginkan satu jenis rezim baru yang ada keadilan, kesetaraan, dan penghargaan terhadap pikiran. Itu semua tidak ada di Istana.”

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul. Ia menilai massa pendukung Habib Rizieq dapat menjadi modal kekuatan politik pada tahun 2024 mendatang.

”Melihat animo pendukung yang menjemput di Bandara yang begitu banyak, saya pikir ini adalah satu kekuatan politik,” ujar Adib seperti dilansir dari RRI. “Bukan hanya lip service (basa basi) cuma sekedar mengungkapkan di media massa, melainkan ada benar-benar dirangkul untuk kepentingan bangsa dan negara, jangan seolah negara memukul.”

”Dengan merangkul HRS dan pendukungnya saya kira akan membuat teduh proses politik di tahun 2024 yang akan datang,” sambungnya. “Karena bagaimanapun ini (HRS dan pendukungnya) tidak bisa dipandang sebelah mata.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait