Pandemi COVID-19, Jokowi Kritik Pedas Kepala Daerah yang Malah Ikut Berkerumun
Twitter/KemensetnegRI
Nasional

Sang presiden juga dengan tegas meminta Mendagri Tito Karnavian menegur para kepala daerah yang malah tidak memberi contoh pelaksanaan protokol kesehatan yang baik saat wabah COVID-19.

WowKeren - Sudah lebih dari 7 bulan berlalu sejak kasus positif COVID-19 perdana diumumkan di Indonesia. Namun rupanya wabah belum berhasil dikendalikan di rentang waktu tersebut, terbukti dari adanya lonjakan hingga pecah rekor nasional akhir pekan lalu mencapai 5 ribu lebih kasus positif.

Presiden Joko Widodo pun kembali memberi instruksi, kali ini menyasar khusus kepada para kepala daerah. Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menegur para kepala daerah yang justru ikut melanggar protokol kesehatan, seperti ikut berkerumun, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini. Sebab semestinya para kepala daerah ini menjadi contoh bagi masyarakat.

"Saya juga minta Kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas Laporan KPCPEN, Senin (16/11). "Untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun."


Menurut sang presiden, penegakan disiplin protokol kesehatan harus terus dilakukan terutama di tengah belum pastinya metode pengendalian COVID-19 seperti sekarang. Sebab tak ada satu pun masyarakat yang kebal dari virus Corona, sehingga sangat rawan bila ada kerumunan.

Sang kepala negara juga menginstruksikan para penegak hukum dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 agar menindak tegas siapapun yang melanggar aturan ini. "Jadi jangan hanya sekadar imbauan, tapi harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan aturan secara konkret di lapangan," tegas Jokowi, dikutip dari Republika.

Mantan Wali Kota Solo itu menilai penegasan soal kedisiplinan protokol kesehatan diperlukan untuk meraih kepercayaan masyarakat soal komitmen pemerintah mengendalikan wabah COVID-19. Kepercayaan masyarakat di masa seperti ini merupakan hal utama agar semua bisa bergotong-royong mengendalikan pandemi secara efektif.

Imbauan tegas Jokowi ini pun disampaikan seolah bersamaan dengan badai kritikan yang diterima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terkesan membiarkan kerumunan besar dalam penyambutan dan berbagai gelar hajatan yang melibatkan Habib Rizieq Syihab. Bahkan Anies sedianya ikut dipanggil oleh polisi untuk dimintai klarifikasi soal kerumunan saat pernikahan putri Habib Rizieq pada Minggu (15/11) kemarin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru