Pandemi COVID-19 RI Belum Sampai Puncak, IDI Ingatkan Mobilitas Warga Pengaruhi Situasi
Nasional

Penambahan kasus positif di Tanah Air sendiri masih bersifat fluktuatif. Situasi perkembangan kasus corona di Indonesia sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat

WowKeren - Meski sudah 8 bulan lebih berlangsung namun hingga kini pandemi di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda akan menuju ke puncak. Terlebih lagi gelombang kedua.

"Kita sudah banyak pembelajaran dari kasus-kasus sebelumnya," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi dikutip dari tayangan kanal Youtube BNPB, Selasa (17/11). "Berdasarkan kita bicara fluktuasi pasien, memang kita tak bisa katakan bahwa kita sudah sampai puncak."

Penambahan kasus positif di Tanah Air sendiri masih bersifat fluktuatif. Adib menilai jika situasi perkembangan kasus corona di Indonesia sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat. "Situasi ini sangat terpengaruh dengan mobilitas yang terjadi di masyarakat," lanjutnya.

Misalnya seperti saat momen libur panjang akhir pekan Mei lalu. Hal ini turut berdampak pada penambahan kasus positif sebesar 20 persen. Momen libur panjang kemudian datang lagi pada Agustus yang menyebabkan kenaikan kasus lebih dari 10 persen.


Sehingga berkaca dari fakta sebelumnya, maka bukan tidak mungkin jika lonjakan kasus akan kembali terjadi sebagai buntut dari libur panjang akhir pekan Oktober lalu. Menurut Adib kenaikan kasus dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat.

"Nah ini tentunya, kalau kita melihat, kita hadapkan ke long weekend maka saat ini ada kecenderungan naik lagi," terang Adib menambahkan. "Yang kemungkinan besar ini adalah dampak dari mobilitas di masyarakat."

Terlebih lagi, penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat juga bisa dibilang masih belum menyeluruh. Masih banyak masyarakat yang berkerumun dan bahkan tidak memakai masker. Hal-hal semacam inilah yang mempercepat penularan virus di tengah masyarakat.

"Artinya kita tahu dan kita masih melihat terjadi kerumunan, ada yang tidak pakai masker," terang Adib. "Inilah faktor yang memicu laju penularan COVID-19 ini."

Ketertiban masyarakat dalam memakai masker dikatakannya bisa menurunkan risiko penularan hingga 85 persen. Selain memakai masker, masyarakat juga terus diimbau untuk melakukan gerakan 3M lainnya yakni menjaga jarak dan mencuci tangan. "Ketiganya, yakni 3M kalau diterapkan bisa menurunkan sampai 95 persen," tambah Adib.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru