Adapun wilayah yang dimaksud adalah Papua, Jambi, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Oleh sebab itu, tim Satgas terus-menerus berupaya melakukan edukasi terhadap masyarakat
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 20 November 2020 - 08:15 WIB
WowKeren - Hingga kini, masih ada masyarakat yang memiliki tingkat kepatuhan rendah dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Ketua Bidang Perubahan Perilaku, Tim Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry Harmadi, mengungkap ada tiga daerah dengan tingkat tertinggi penolakan masyarakat terhadap prokes.
Adapun wilayah yang dimaksud adalah Papua, Jambi, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Jadi memang kita sedang terus berupaya pada daerah-daerah yang ternyata kecenderungan menolaknya itu terutama di Jogja, papua, dan Jambi," kata Sonny melalui akun YouTube BNPB, Kamis (19/11).
Oleh sebab itu, tim Satgas terus-menerus berupaya melakukan edukasi terhadap masyarakat. Per Kamis (19/11), Tim Satgas mencatat telah melakukan edukasi perubahan perilaku terhadap 7,8 juta warga.
Hasilnya, dari jumlah tersebut 50 ribu di antaranya menolak menerapkan prokes. Ini artinya, masyarakat penolak tersebut jumlahnya kurang dari 1 persen.
"Dan per hari ini saya lihat tadi pagi sudah 7,8 juta orang yang diedukasi. Dari 7,8 juta orang yang diedukasi ada 50 ribu yang menolak," lanjut Sonny. "Nah kalau 7 juta lebih, 50 ribuan berarti nggak sampai 1 persen."
Namun meski jumlahnya sedikit, namun mereka ini berpotensi menjadi media penularan. Ia berharap agar masyarakat lainnya yang sudah patuh dalam menerapkan prokes tetap konsisten. Sebab ia mengakui jika ada kalanya pada suatu titik masyarakat merasa bosan.
"Padahal kita ini betul-betul perang ya. Perjuangan yang tanpa batas," ungkap Sonny. "Jadi sampai pandemi ini berakhir, kita harus disiplin betul. Dan komitmennya betul-betul harus kuat."
Sementara itu, kasus corona di Indonesia masih mengalami fluktuasi. Penambahan masih terus terjadi setiap harinya. Di Jawa Timur misalnya. Pada Rabu (18/11) kemarin, data Satgas COVID-19 Jatim mencatat adanya lonjakan kasus positif corona yang mencapai dua kali lipat dibanding hari sebelumnya yakni sebesar 471 kasus. Adapun lonjakan ini terjadi usai momen libur panjang cuti bersama dua pekan lalu.
(wk/zodi)