Wajib Waspada! Ini Bukti Pandemi COVID-19 Belum Tunjukkan 'Taring' Walau Sudah 9 Bulan di RI
Nasional

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menegaskan pandemi COVID-19 belum menunjukkan dampak terburuk walau sudah 9 bulan 'mewarnai' Indonesia. Setidaknya ada 2 bukti untuk klaim ini.

WowKeren - Tahun 2020 "diwarnai" dengan pandemi COVID-19 yang dalam penanganannya sudah berjalan selama 9 bulan. Namun ternyata efek terburuk dari pandemi belum tampak di Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman.

Kekhawatiran ini bukannya tak beralasan. Disampaikan Dicky sudah ada bukti yang menunjukkan pemburukan dampak pandemi COVID-19, seperti tingkat kematian harian yang tinggi hingga fasilitas kesehatan yang tidak mampu menampung orang sakit.

Dicky memproyeksikan hal ini bisa terjadi pada 2021 mendatang, apabila strategi pengendalian COVID-19 di Indonesia tidak diperbaiki. "Situasi tahun 2021 makin buruk atau tidak akan bergantung pada upaya kita sejak saat ini," kata Dicky, Rabu (2/12).

"Ingat akibat pandemi yang terburuk belum terjadi di Indonesia," imbuhnya, seperti dilansir dari Kompas. "Dan itu bisa terjadi tahun depan jika kita tidak melakukan perbaikan memadai dalam strategi pengendalian COVID-19."


Dicky berharap agar strategi pengendalian pandemi COVID-19 bisa diperbaiki. Sebab pemburukan dampak pandemi bisa mempengaruhi pengendalian penyakit lain, baik yang menular maupun tidak.

"Semakin lama pandemi tidak terkendali, maka tren pemburukan sektor ekonomi dan sosial makin memperberat situasi," ujar Dicky. Dicky juga menilai sikap optimis dan suasana bahagia saja tidak cukup untuk mengendalikan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Lebih lanjut disampaikan, Dicky menekankan masih ada banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan pemerintah untuk mengendalikan wabah. "Antara lain yang utama adalah dalam sistem komando dan koordinasi lintas sektor dan antara pusat dan daerah," terang Dicky.

"Kemudian, komitmen terhadap pelaksanaan tracing, testing dan treatment (3T) sangat harus ditingkatkan," sambungnya. "Tanpa 3T yang memadai maka vaksinasi tidak akan efektif."

Di sisi lain penambahan kasus COVID-19 di Indonesia terus menjadi sorotan terutama untuk beberapa waktu belakangan. Bahkan Presiden Joko Widodo ikut menyoroti kondisi pandemi terutama di 2 provinsi, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah yang terus memecahkan rekor nasional.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait