DKI Pecah Rekor Kasus Harian Corona, Pemprov Perpanjang Lagi PSBB Transisi Sampai Tahun Depan
Nasional

Dinkes DKI Jakarta mengonfirmasi PSBB transisi di Ibu Kota kembali diperpanjang per Senin (21/12) hari ini sampai 2 pekan ke depan. Pasalnya terjadi peningkatan risiko COVID-19 di Ibu Kota.

WowKeren - DKI Jakarta mencatatkan lonjakan kasus harian COVID-19 pada Sabtu (19/12) kemarin, yakni mencapai 1.899 pasien. Meski sudah dikonfirmasi penambahan jumlah kasus akibat akumulasi data selama 7 hari terakhir, namun perkembangan wabah COVID-19 di Ibu Kota tetap patut diwaspadai.

Dan langkah yang ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah memperpanjang fase transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB transisi ini diperpanjang mulai Senin (21/12) hari ini sampai 3 Januari 2021 mendatang.

"Kebijakan untuk memperpanjang PSBB masa transisi ini didasari pertimbangan atas pertambahan kasus positif COVID-19 yang belum ada tanda-tanda penurunan," tutur Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. "Sekaligus merupakan langkah antisipasi lonjakan kasus akibat libur Natal dan tahun baru."

Dinkes DKI Jakarta menyatakan ada tren kenaikan penambahan total kasus terkonfirmasi positif dalam 4 pekan terakhir. Per 20 Desember 2020, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 163.111 atau meningkat 13,3 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya.


"Kami mencatat bahwa kenaikan persentase kasus terkonfirmasi positif signifikan mulai terjadi sejak pertengahan bulan November," tutur Widyastuti, dilansir dari Viva. "Dan kini stabil di angka 13 persen."

Lebih lanjut dipaparkan Widyastuti, ada peningkatan persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian ruang rawat inap dan ruang ICU di RS rujukan COVID-19 DKI Jakarta. Per 20 Desember 2020, tempat tidur isolasi sudah terisi sampai 85 persen. Sedangkan tempat tidur ICU sudah terisi sampai 80 persen.

Sementara untuk positivity rate harian di Ibu Kota mencapai 9,6 persen pada Desember 2020 ini. Sedangkan nilai reproduksi efektifnya (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan per 19 Desember 2020 masih di kisaran skor 1,06, padahal standarnya adalah di bawah 1.

"Jika kita melihat indikator dari BNPB, terjadi transisi risiko dari yang tadinya sedang menjadi tinggi," pungkas Widyastuti. "Di mana skor kita pada minggu sebelumnya sebesar 1,8975 menjadi 1,8025 pada minggu ini, yang diakibatkan dari kenaikan kasus positif dan kasus positif yang dirawat di rumah sakit."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru