Sinyal Serius Kian Tampak, Epidemiolog Ingatkan Potensi Ledakan Kasus COVID-19 di Awal 2021
Nasional

Prediksi ini bukan tanpa alasan. Ada sejumlah indikator yang mendukung prediksi itu, termasuk salah satunya angka kematian akibat COVID-19 yang meningkat.

WowKeren - Perkembangan kasus positif COVID-19 di Indonesia tampaknya kian mengkhawatirkan. Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memprediksi adanya potensi lonjakan kasus di awal 2021.

Prediksi ini pun bukan tanpa alasan. Menurutnya, ada sejumlah indikator yang mendukung prediksi itu. Termasuk salah satunya angka kematian akibat COVID-19 yang meningkat.

"Jadi artinya ini ada sinyal serius," kata Dicky dilansir Kompas, Sabtu (26/12). "Seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat."

Sehingga ia meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. "Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujarnya menambahkan.


Kendati demikian, ia tidak memberikan penjelasan yang lebih spesifik mengenai penyebab potensi ledakan kasus corona. Yang jelas menurutnya kondisi Indonesia saat ini adalah kritis. Ia pun menyarankan agar upaya 3T (tracing, testing, treatment) terus dimasifkan.

Sedangkan untuk masyarakat ia menekankan agar terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dan yang paling penting adalah membatasi pergerakan orang. Sebab seiring dengan meningkatnya pergerakan orang maka potensi penularan juga akan semakin meluas. "Masyarakat 3M selain membatasi pergerakan mobilitas, interaksi," ujarnya.

Seperti diketahui, akhir tahun 2020 menjelang tahun 2021 ada banyak hari libur. Yang mana hari-hari libur ini pada umumnya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk pergi ke tempat wisata. Masyarakat diimbau untuk tidak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan atau melakukan perjalanan.

Sementara itu, sebagai salah satu upaya menekan penyebaran corona pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan masyarakat untuk membawa hasil rapid test antigen jika ingin pergi ke suatu daerah tertentu. Kebijakan ini juga berlaku bagi calon penumpang yang menggunakan jasa layanan angkutan umum.

Terkait penerapan kebijakan ini, ratusan wisatawan yang hendak menuju ke Puncak Bogor terpaksa harus putar balik lantaran tidak bisa menunjukkan surat hasil rapid test antigen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait