Kedelai Kian Sulit Didapat, Tahu-Tempe Bakal Langka?
Nasional

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Jatim Hadi Sulistyo mengatakan jika penyebab langkanya kedelai adalah karena termasuk jenis tanaman subtropis.

WowKeren - Lauk pauk hasil olahan kedelai, tahu-tempe seakan sudah menjadi menu wajib bagi masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, produksi kedelai sebagai bahan utama tahu dan tempa tampaknya semakin sulit didapat.

Di Jawa Timur, produksi kedelai pada 2019 anjlok. Dari 0,24 juta ton pada 2018 menjadi 0,12 juta ton. Padahal kebutuhan kedelai tetap sama, 0,44 juta ton per tahun. tak ayal kelangkaan ini turut dikeluhkan tak hanya oleh produsen namun juga konsumen sebagai penikmat olahan kedelai.

Produsen tempe Bang Jarwo dari Putat Jaya bahkan menyetop suplai tempenya ke konsumen. Harga kenaikan kedelai naik hingga 30 persen sehingga ia hanya akan menyuplai tempe ke pedagang di pasar tradisional.

Lain cerita dengan Muhammad Nasirul, pedagang tempe yang biasanya kulakan dalam skala besar. Ia mendapati edaran dari pengusaha yang berisi kenaikan harga.


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Jatim Hadi Sulistyo mengatakan jika penyebab langkanya kedelai adalah karena termasuk jenis tanaman subtropis. Karena budidayanya membutuhkan biaya yang besar maka banyak petani yang beralih ke komoditi lain.

"Amerika sebagai produsen kedelai menjadi salah satu faktor utama," kata dia dilansir Suara Surabaya, Sabtu (2/1). "Kenaikan harga seiring dengan kekeringan dapat menyulitkan kondisi dan pasokan."

Pemprov Jatim pun melakukan langkah agar panen kedelai di Jatim pada 2020 memenuhi target termasuk memperluas area tanam. "Kami mendorong semua pihak agar ke depan memilih untuk memanfaatkan kedelai hasil panen petani lokal," ujarnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) Musodik juga mengeluhkan kenaikan harga kedelai di pasaran saat ini yang membebani pengusaha. Harga kedelai naik dari kisaran Rp7.000 menjadi Rp9.000 per kg. Sejumlah pengusaha produsen tahu dan tempe pun memutuskan untuk menggelar aksi mogok sebagai bentuk protes.

"Untuk keuntungan kita udah nyaris nggak dapat sama sekali," kata Musodik dilansir CNN Indonesia. "Karena kedelainya Rp9 ribu, ditambah cost produksi itu hampir, intinya nggak dapat apa-apalah."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait