Terlacak Ada Dua Penumpang ‘Gelap’ Di Sriwijaya Air SJ182, Polri Langsung Selidiki
Nasional

Mabes Polri langsung menyelidiki adanya dugaan dua orang penumpang menggunakan identitas palsu saat naik pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang kemudian jatuh di Kepulauan Seribu.

WowKeren - Proses evakuasi dan identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) masih terus dilakukan. Yang terbaru, muncul dugaan adanya penumpang “gelap” dalam pesawat rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu.

Dikabarkan ada dua penumpang yang menaiki pesawat Sriwijaya Air itu dengan menggunakan identitas palsu, yakni KTP milik orang lain. Mabes Polri pun langsung melakukan penyelidikan mengenai masalah ini.

”Kita akan melakukan koordinasi dengan Polda NTT,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/1). “Juga nanti akan menanyakan kepada Disdukcapil apakah benar ada informasi atau laporan tentang penumpang pesawat Sriwijaya menggunakan KTP yang bukan miliknya.”

Saat ini, Polri menyatakan masih fokus dalam melakukan pendataan terhadap korban Sriwijaya Air SJ182. Selain itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) juga masih terus mengumpulkan data antemortem dan posmortem untuk mengidentifikasi korban yang telah ditemukan.

”Data terkait dengan KTP atau identitas terkait dengan penumpang dari pesawat Sriwijaya tersebut apakah ada kecocokan antara data tersebut dengan status korban yang dinyatakan teridentifikasi,” jelas Ahmad.


Dilansir Kompas TV, kabar ini muncul berdasarkan pengakuan salah satu keluarga korban kecelakaan pesawat yang berasal dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka menyebut dua anggota keluarga mereka telah naik Sriwijaya Air dengan menggunakan KTP orang lain.

Kedua penumpang merupakan pasangan calon suami istri. Dalam manifest, mereka tercatat dengan nama Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau yang duduk di nomor seat 18 dan 17 penerbangan Sriwijaya Air SJ182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak.

Tapi, identitas dalam manifest tersebut bukanlah orang sebenarnya. Nama asli dari penumpang yang tercatat atas nama Feliks Wenggo adalah Teofilus Lau Ura kelahiran 5 Maret 1998. Sedangkan untuk calon istrinya bukan Sarah Beatrice Alomau, melainkan bernama Shelfi.

Pihak Senior Manager Avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Oka Setiawan mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan internal mengenai identitas palsu keduanya. Hingga saat ini, sudah ada tiga petugas yang diperiksa dan dimintai keterangan.

”Dari pihak Sriwijaya juga masih melakukan investigasi internal, kami pun juga sama. Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan membahas bersama-sama Sriwijaya, dengan (keluarga) korban dan lain-lain juga," kata Oka. "Sejauh ini baru tiga orang. Kalau di kami itu pemeriksa dokumen, Avsec gitu. Yang bertugas di SCT. Cuman namanya masih kita kembangkan terus ya.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait