BMKG memprakirakaan daerah Sulawesi Barat akan diguyur hujan dengan intensitas sedang-lebat pada Sabtu (16/1) sore ini. Namun Basarnas mengaku tetap melanjutkan evakuasi.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 16 Januari 2021 - 15:55 WIB
WowKeren - Sejumlah bencana alam dengan skala dan jenis berbeda menerjang daerah-daerah Indonesia. Salah satunya gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat yang kekinian dilaporkan telah menelan 45 korban jiwa.
Dikutip dari pernyataan Kepala Basarnas Mamuju, Saidar Rahmanjaya, sebanyak 36 di antaranya di Mamuju sedangkan 9 lainnya di Majene. "Selain korban jiwa, ada juga 68 korban selamat yang mereka evakuasi dari reruntuhan gedung," tutur Saidar, Sabtu (16/1).
Kendati demikian, upaya evakuasi terus dilakukan oleh Basarnas dan otoritas lain yang ikut diterjunkan. Pasalnya sampai saat ini masih banyak warga yang belum ditemukan sehingga evakuasi harus terus dilakukan meski mereka "dibayangi" potensi hujan deras.
"Laporannya masih ada warga yang belum ditemukan," ungkap Saidar, dilansir dari Liputan 6. "Tim masih melakukan evakuasi."
Sebagai informasi, merujuk pada prakiraan cuaca dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sulawesi Barat berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang bisa disertai kilat/petir dan angin kencang pada Sabtu sore, tepatnya sekitar pukul 16.30 WITA.
Wilayah yang terdampak hujan deras ini adalah Kabupaten Mamasa. "Dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Mamuju: Tapalang, Tapalang Barat. Kabupaten Majene: Malunda. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl. 18.30 WITA," tulis BMKG.
Malunda sendiri, bila merujuk pada penelusuran jurnalis BBC News Indonesia, merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak terparah akibat gempa bumi bermagnitudo 6,2 tersebut. Sebab Malunda berada di dekat episentrum gempa dan mengharuskan hampir sebagian warga sudah mengungsi lantaran rumahnya ambruk dan mereka sendiri pun trauma untuk kembali.
Masih mengutip BBC News Indonesia, warga Majene saat ini kesulitan mengakses bantuan juga petugas yang bekerja. "Semua terfokus ke Mamuju," terang jurnalis BBC News Indonesia, Edyatma, merujuk pada jalan antara kedua kabupaten yang terputus akibat tertutup longsoran batu.
Karena itulah, Basarnas setempat memutuskan untuk lebih fokus mengevakuasi daerah Mamuju. "Iya terputus, untuk akses Mamuju ke Majene terputus. Jadi kami fokus di kota Mamuju karena di sini diperkirakan beberapa titik belum dievakuasi," terang Kasi Sumber Daya Tim Basarnas Mamuju, Arianto Ardi.
(wk/elva)