Guguran Awan Panas Gunung Merapi Sampai 3 KM, Radius Bahaya Erupsi Berubah?
Twitter/linawidha
Nasional

Gunung Merapi tercatat 36 kali memuntahkan awan panas sepanjang Rabu (27/1), dengan beberapa di antaranya mencapai jarak 3 kilometer dari puncak. Bagaimana keamanan situasinya?

WowKeren - Gunung Merapi tercatat mengalami erupsi besar dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan yang terbaru pada Rabu (27/1) kemarin awan panas hingga hujan abu terjadi secara intensif, bahkan ada yang mencapai jarak terjauh 3 kilometer dari puncak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, sejak pukul 00.00-14.00 WIB kemarin, Gunung Merapi sudah memuntahkan hingga 36 kali awan panas. Jarak luncurnya beragam, mulai dari 500-3.000 meter yang seluruhnya mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

Lantas dengan capaian awan panas sejauh itu, apakah situasi di sekitar lokasi gunung masih aman? Kepala BPPTKG Hanik Humaida menegaskan bahwa meski jarak luncur awan panas semakin jauh namun belum memasuki radius bahaya yang direkomendasikan pihaknya.

Radius bahaya yang dimaksud BPPTKG adalah jarak sejauh 5 kilometer dari puncak Merapi di alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. "Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut," ujar Hanik, Rabu.


Tak hanya itu, BPPTKG mendesak masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya lahar dingin terutama jika terjadi hujan di puncak Gunung Merapi. Namun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman tetap memilih untuk mengungsikan warga di sekitar Kali Boyong.

"Yang kami ungsikan saat ini khusus yang tinggalnya di pinggir Kali Boyong yang jadi arah ancaman awan panas," tutur Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, dilansir dari Tempo, Kamis (28/1). "Walau berjarak 6,5 kilometer dari puncak namun dengan rekomendasi BPPTKG di radius 5 kilometer, kami pilih waspada menjauhkan mereka dari Kali Boyong."

Koordinator Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi Kabupaten Sleman itu juga mengevakuasi warga Turgo Purwobinangun Pakem ke Titik Kumpul di SD Sanjaya dan Lapangan Tritis. Kemudian BPBD Sleman juga menyiapkan barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg Purwobinangun Pakem.

Lalu upaya lain yang juga dilakukan adalah menyiapkan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan pengungsi. "Kami juga telah membatasi atau menutup akses jalan ke Turgo Purwobinangun Pakem yang mengarah ke puncak lereng Merapi," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait