PPNI ‘Menjerit’ Insentif Nakes Akan Dipotong: Pemerintah Kita Tak Peka
Nasional

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memprotes keras terkait adanya kabar pemotongan insentif bagi tenaga kesehatan yang sedang berjuang menangani pasien virus corona.

WowKeren - Kabar pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes) diprotes keras oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Ketua Umum PPNI Harif Fadilah mengkritik pemerintah tidak peka dengan kondisi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.

Harif mengingatkan pemerintah terkait kondisi nakes saat ini yang masih berjuang sebagai garda depan dalam menangani pasien virus corona. Apalagi, keselamatan nakes setiap hari juga terancam karena berisiko tinggi tertular COVID-19 saat bekerja.

”Saya kira ini bukan berita gembira karena pandemi belum berakhir,” kata Harif seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (3/2). “Beban kerja masih tinggi, risiko tinggi, tapi insentif dikurangi, saya kira pemerintah tidak peka kondisi nakes di lapangan.”

Harif juga tidak setuju jika insentif nakes dikurangi hanya karena mereka sudah menjalani vaksinasi COVID-19. Menurutnya, vaksin virus corona tidak lantas membuat beban kerja tenaga kesehatan menjadi berkurang.


Terlebih pemerintah masih belum mampu mengendalikan kasus virus corona yang terus melonjak tajam. Hingga kini, angka akumulatifnya se-Indonesia sudah lebih dari 1 juta pasien. Semakin tingginya kasus, maka kebutuhan dan jam kerja nakes juga semakin meningkat.

”Beban kerja tetap berat ya, RS keterisiannya sudah 80 persen, ICU banyak yang antre,” terang Harif. “Itu menunjukkan bahwa tingkat hunian penuh, tapi SDM kan tidak bisa begitu saja ditambah, sehingga mengakibatkan beban kita makin tinggi.”

Terakhir, Harif juga menyakini pemotongan insentif nakes dapat membuat semangat mereka dalam bekerja menjadi kurang. Padahal, mereka perlu bekerja keras dan tidak boleh kehilangan fokus saat harus merawat pasien COVID-19.

”Bisa saja terdampak, tapi saya rasa manusiawi, yang biasanya dapat full dengan beban kerja yang sama, risiko sama tapi dapat setengah, dan dapat saja menurunkan semangat juang,” pesan Harif. “Untuk kesehatan, Bapak Presiden memutuskan insentif nakes diteruskan tahun 2021 meski magnitude-nya diturunkan.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait