Komisi IX DPR RI Bakal Jadi Relawan Uji Klinis Fase II Vaksin 'Nusantara' Terawan
Nasional

Anggota Komisi IX DPR menyatakan kesiapannya untuk menjadi relawan dalam uji klinis fase II vaksin corona (COVID-19) buatan anak negeri 'Nusantara' yang digagas oleh mantan Menkes Terawan.

WowKeren - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah menggagas produksi vaksin COVID-19 buatan dalam negeri yang diberi nama Nusantara. Vaksin ini akan menggelar uji klinis fase keduanya dalam waktu dekat.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menyatakan, pihaknya siap menjadi relawan uji klinis fase 2 vaksin Nusantara ini. "Semua anggota Komisi IX yang hadir bersedia untuk relawan uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara," kata Melki dalam siaran pers, Rabu (17/2).

Diketahui, sejumlah anggota Komisi IX DPR melakukan kunjungan kerja memantau jalannya penelitian dalam pembuatan Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Kariadi Semarang, Selasa (16/2) kemarin. Adapun yang mengikuti kunjungan tersebut adalah Abidin Fikri dari Fraksi PDI-P, Darul Siska dari Fraksi Partai Golkar, Fadholi dari Fraksi Partai Nasdem, Ade Riski Pratama dari Fraksi Partai Gerindra, dan Nurul Yasin dari Fraksi PKB.


Melki menuturkan, berdasarkan paparan dari tim peneliti Vaksin Nusantara ini dipastikan aman setelah melakukan uji klinis fase 1 kepada lebih dari 30 relawan vaksin. Tak hanya itu, vaksin ini juga disebut-sebut aman untuk semua golongan. Mulai dari anak-anak hingga komorbid.

"Lebih dari 30 orang yang diuji klinis tahap satu itu hasilnya aman dan tidak menimbulkan efek dan gejala apa pun yang membahayakan," terangnya. "Dan hasil penelitan dari antibodinya atau Imunogenitas atau kemampuan untuk menghasilkan daya tahan tubuh terhadap Covid itu juga tinggi."

Politikus Partai Golkar itu memastikan Komisi IX DPR akan mengawal pengembangan Vaksin Nusantara terlebih vaksin COVID-19 ini dibuat secara personal dan buatan anak bangsa. Untuk itu, ia juga mendorong agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera mengecek hasil temuan dari uji klinis fase 1 Vaksin Nusantara.

"Kalau misalnya data dari tim peneliti setelah dicek lebih lanjut oleh BPOM memenuhi ketentuan pembuatan vaksin yang aman dan berkhasiat maka bangsa Indonesia bisa merayakan dengan suka cita temuan ini," ujarnya. "BPOM juga kita minta tidak hanya menunggu laporan tapi kalau bisa juga ikut dalam tim ini, jadi bisa diketahui bagaimana semua tahapan dalam pembuatan vaksin ini."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru