Sebagai informasi, Vaksin Nusantara digagas oleh Terawan kala masih menjabat sebagai Menkes. Vaksin corona buatan anak bangsa itu diklaim dapat menciptakan antibodi yang bisa bertahan seumur hidup.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 19 Februari 2021 - 14:52 WIB
WowKeren - Vaksin virus corona (COVID-19) Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kini tengah ramai dibahas. Uji klinis fase pertama Vaksin Nusantara ini sendiri disebut-sebut telah selesai.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono lantas mempertanyakan pengembangan Vaksin Nusantara tersebut. Pandu menyebut bahwa riset Vaksin Nusantara bermasalah sejak awal. Ia juga mengungkapkan bahwa Terawan sempat menggunakan wewenangnya sebagai Menkes untuk memaksa riset vaksin tersebut.
"Riset Vaksin ini bermasalah sejak awalnya, hanya karena Terawan dg mengggunakan wewenangnya sebagai Menkes, memaksa harus dilakukan," cuit Pandu di akun Twitter pribadinya, Kamis (18/2). "Cerita yg beredar di @Kemenkes_RI bila tidak setuju, tentu disingkirkan."
Kala dikonfirmasi mengenai cuitannya tersebut, Pandu menjelaskan lebih rinci mengenai makna ada kesan Terawan memaksa. "Pokoknya ada proses yang dilakukan di Balitbangkes kemungkinan dianggap memperlambat. Kemudian ada isu pembubaran Komite Etik, pergantian Kepala Pusat II. Itu beberapa yang saya dengar," kata Pandu dilansir Kumparan.
Padahal menurut Pandu, ada beberapa persyaratan penelitian ilmiah yang melibatkan manusia demi keselamatan dan keamanan. Pandu juga menyebut ada diskusi di Balitbangkes yang masih meragukan calon vaksin corona tersebut.
"Ada diskusi-diskusi di Balitbangkes yang masih meragukan (calon vaksin itu). Diskusi ilmiah biasa. Karena sebagai Menkes mungkin bilang, enggak usah diskusi-diskusi, yang penting dilaksanakan," pungkas Pandu. "(Meragukan) Ini wajar karena ingin diperbaiki proposalnya. Kemudian keselamatan yang diambil gimana, apakah yang diambil darahnya ada kompensasi atau tidak. Penelitian pada manusia harus melewati itu semua, subjek penelitiannya tidak terlanggar hak-haknya."
Sebagai informasi, Vaksin Nusantara digagas oleh Terawan kala masih menjabat sebagai Menkes. Vaksin buatan anak bangsa itu diklaim dapat menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang bisa bertahan seumur hidup untuk membantu melawan virus corona.
Diketahui vaksin Nusantara merupakan produk kerja sama antara PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat dengan Universitas Diponegoro (Undip) dan RSUP Dr. Kariadi Semarang di Indonesia. Vaksin ini dikembangkan dengan basis sel dendritik yang mulai dikembangkan pada September 2020.
(wk/Bert)