Kunker Jokowi Sebabkan Kerumunan, Waketum MUI Sarankan Presiden Didenda
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

Waketum MUI Anwar Abbas turut menyoroti kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi di NTT yang menimbulkan kerumunan. Ia mengaitkan kejadian tersebut dengan kasus serupa yang dialami oleh Rizieq Shihab.

WowKeren - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas turut menyoroti kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo di Nusa Tenggara Timur, yang menimbulkan kerumunan. Ia berpendapat bahwa Presiden hendaknya dikenakan denda karena insiden tersebut.

Anwar mengaitkan kejadian tersebut dengan kerumunan yang timbul saat massa menyambut kehadiran Rizieq Shihab di beberapa kegiatan keagamaan. Menurutnya, pihak kepolisian harus bertindak adil dalam menghukum keduanya.

"Masalahnya Pak Jokowi juga sudah melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Habib Rizieq. Kalau Habib Rizieq ditahan karena tindakannya, maka logika hukumnya supaya keadilan tegak dan kepercayaan masyarakat kepada hukum dan para penegak hukum bisa tegak, maka Presiden Jokowi tentu juga harus ditahan," kata Anwar seperti dilansir dari CNNIndonesia, Kamis (25/2).

Kendati demikian, Anwar tidak menyarankan polisi untuk menahan Presiden. "Tapi kalau Presiden Jokowi ditahan, negara bisa berantakan. Dan kalau Habib Rizieq ditahan, umatnya tentu juga akan berantakan. Padahal kita tidak mau bangsa dan negara serta rakyat dan umat kita berantakan," imbuhnya.


Agar adil, solusi terbaik yang ditawarkan oleh Anwar adalah menjatuhkan denda kepada Presiden dan Rizieq Shihab. Sebab dengan begitu, pelanggar tetap dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan para pendukung dapat lebih tenang.

"Untuk itu Jokowi harus dihukum dengan dikenakan denda dan Habib Rizieq juga dihukum dengan dikenakan denda. Sehingga dengan demikian masing-masing mereka tetap bisa bebas melaksanakan tugas dan aktivitasnya sehari-hari," terangnya.

"Karena hukum tegak dan ditegakkan secara berkeadilan. Sehingga tidak ada orang dan para pihak di negeri ini yang tersakiti hatinya," jelasnya.

Lebih lanjut, Anwar mengatakan bahwa kedua tokoh tersebut sangat dihormati oleh pendukungnya. Sehingga wajar apabila mereka disambut meriah saat mendatangi ruang publik.

Namun karena pandemi masih berlangsung, Anwar menyarankan agar keduanya mengurangi intensitas kunjungan ke berbagai wilayah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru penularan virus Corona. "Usahakan agar tidak diketahui orang banyak sehingga tidak terjadi penumpukan massa," pungkasnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait