Viral Guru di Sukabumi Disemprot Aparat Desa Karena Posting Jalan Rusak, Camat Buka Suara
Pixahive
SerbaSerbi

Video jalan rusak itu membuat sang guru harus berhadapan dengan pihak diduga aparat desa setempat. Dalam video yang beredar, tampak beberapa pria berpakaian putih mempertanyakan motif di balik postingan jalan rusak itu.

WowKeren - Seorang guru membagikan video jalan rusak yang ditanami pohon pisang di Desa Cijalingan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ke Facebook. Dalam video tersebut, tampak jalan yang tidak rata hampir di semua bagian, serta ditanami belasan pohon pisang.

"Nah ini jalan yang sudah ditanami pisang oleh warga karena rusak," tutur pria dalam video tersebut. "Ini bentuk protes warga."

Namun video jalan rusak tersebut membuat sang guru harus berhadapan dengan pihak diduga aparat desa setempat. Dalam video yang beredar, tampak beberapa pria berpakaian putih mempertanyakan motif di balik postingan jalan rusak itu. Video argumen aparat desa dengan guru tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @manaberita.

Kekinian, Camat Cantayan Sendi Apriadi membenarkan kejadian dalam video yang diambil di SMPN 1 Cantayan, Kabupaten Sukabumi tersebut. Namun, Sendi mengungkapkan bahwa video yang beredar tak utuh dan persoalan tersebut telah diselesaikan kedua belah pihak.


"Informasinya tidak utuh, saat itu juga sudah selesai, (peristiwa) berawal dari postingan yang dibuat oleh guru dan dianggap postingan itu tidak patut dibuat oleh seorang guru," tutur Sendi kepada detikcom, Jumat (12/3). "Meskipun faktanya memang jalan rusak, tapi alangkah baiknya dari sisi tata bahasa dan lain-lain sehingga didatangilah oleh perangkat desa, ada BPD segala macam, kemudian diklarifikasi."

Menurut Sendi, kedatangan aparat desa tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman terkait persoalan jalan rusak itu. Pihak desa juga disebut telah memberikan sosialisasi terkait kondisi jalan tersebut.

"Kenapa mereka (aparat desa) hadir kesana, untuk memberikan pemahaman bahwa itu tidak demikian dan sudah disosialisasikan bersama BPD masyarakat. Bahwa itu akan dibangun tahun ini hanya mungkin karena beliau (guru) tidak terkomunikasikan karena beliau bukan warga Cijalingan," kata Sendi. "Nah saat itu (dalam video) muncul perdebatan akhirnya karena awalnya tidak saling menerima akhirnya yang viral yang terakhir itu. Padahal awalnya tidak demikian, kemudian yang muncul potongan video itu."

Permasalahan tersebut, tutur Sendi, dapat diselesaikan saat itu juga. "Selesai saat itu juga, sayang yang muncul yang itu sudah pelukan sudah apa. Sudah dianggap tidak ada masalah maka beliau (guru) membuat klarifikasi, pak Kades juga membuat klarifikasi," jelas Sendi.

Pihak kecamatan sendiri kembali mengundang seluruh pihak lantaran permasalahan ini kembali menghangat. "Hari ini kami mengundang semua pihak terkait masalah itu. Karena media baru muncul sekarang, kejadian beberapa hari yang lalu. Hari Selasa (9/3) posting, Rabu (10/3) aparat desa mendatangi beliau (guru) lalu postingan video muncul hari Kamis (11/3), cuma sayang munculnya bukan video klarifikasinya," pungkas Sendi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait