Vaksinnya Dituding Sebabkan Penggumpalan Darah, Produsen AstraZeneca Buka Suara
Reuters/Phil Noble
Dunia

Sejumlah negara di Eropa menangguhkan vaksin AstraZeneca. Produsen vaksin pun menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan vaksinnya dapat menyebabkan penggumpalan darah.

WowKeren - Beberapa negara Eropa menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca baru-baru ini lantaran diduga memiliki efek samping yang cukup berbahaya. BPOM Uni Eropa bahkan menginvestigasi adanya keterkaitan antara vaksin AstraZeneca dengan kasus penyumbatan pembuluh darah.

Menanggapi hal ini, produsen vaksin yang dikembangkan bekerjasama dengan Universitas Oxford itu dengan tegas membantah tuduhan sejumlah negara Eropa tersebut. AstraZeneca menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan vaksinnya dapat menyebabkan penggumpalan darah.

Dikutip dari CNN, Sabtu (13/3), AstraZeneca dengan tegas menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan terjadi peningkatan risiko penggumpalan darah setelah pemakaian vaksin. Hal itu juga disetujui oleh regulator obat-obatan Eropa dan Inggris yang menyatakan hubungan antara vaksin dan pembekuan darah belum terkonfirmasi sehingga penggunaan vaksin tersebut harus dilanjutkan.

Lembaga Obat-obatan Eropa (EMA) mengatakan Kamis (11/3) menyatakan bahwa tidak ada indikasi vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah pada orang yang menerima vaksin dan tidak merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca. "Manfaat vaksin terus melebihi risikonya dan vaksin dapat terus diberikan, sementara penyelidikan kasus peristiwa tromboemboli sedang berlangsung," ujar EMA.


Sementara itu, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) di Inggris juga menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca masih aman dan mendorong warga untuk mendapatkan vaksin tersebut. Menurut Phil Bryan, Kepala Keamanan Vaksin di MHRA juga mengatakan bahwa bahwa pembekuan darah dapat terjadi secara alami dan tidak jarang.

MHRA juga melaporkan bahwa Inggris telah menyediakan 11 juta dosis vaksin COVID-19 dan mulai diberikan ke warga. Meski dinyatakan aman, beberapa negara lain di Eropa tetap mengawasi penggunaan vaksinAstraZeneca termasuk di Perancis.

"Penyelidikan dilakukan secara sistematis setiap kali efek samping yang serius diumumkan," kata menteri kesehatan Perancis, Olivier VĂ©ran pada Kamis (11/3). Hingga kini sudah ada 30 orang dari sekitar lima juta orang di Eropa yang mengalami kasus pembekuan darah usai menerima vaksin.

Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Jerman yang mengonfirmasi bahwa mereka akan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca sesuai rencana awal. "Kami berencana untuk melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca, seperti mayoritas negara Eropa lainnya," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Kamis (11/3).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait