Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kebenaran surat permohonan izin menghentikan sementara penelitian Vaksin Nusantara yang dilayangkan Direktur Utama RS Dr Kariadi Semarang.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 23 Maret 2021 - 10:25 WIB
WowKeren - Beredar kabar yang menyebutkan jika riset vaksin COVID-19 yang digagas mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan yang diberi nama Nusantara dihentikan. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia pun mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
Nadia membenarkan adanya surat permohonan izin menghentikan sementara penelitian Vaksin Nusantara yang dilayangkan Direktur Utama RS Dr Kariadi Semarang yang ditujukan kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin. "Iya betul ada surat penundaan sementara karena ada syarat yang harus dilengkapi untuk pelaksanaan uji fase kedua," kata Nadia kepada Detikcom, Senin (22/3).
Kabar mengenai pemberhentian riset Vaksin Nusantara ini bermula dari viralnya kutipan surat dari Dirut RS Dr Kariadi Semarang yang menjadi site research vaksin berbasis sel dendritik itu Menkes. Surat tersebut berisi permohonan izin menghentikan sementara penelitian karena ada kelengkapan yang harus dipenuhi. Penggalan surat tersebut diunggah juga oleh pakar epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono di akun media sosial Twitter.
Di lain tempat, Kepala BPOM Penny K Lukito menegaskan riset obat maupun vaksin harus memenuhi standar-standar yang berlaku. Tidak terkecuali pada riset vaksin Nusantara.
"Uji klinis kan melibatkan manusia. Jadi ada aspek etika di mana kita tidak boleh mencelakai, bahkan menyakiti atau membuat kematian. Sangat ketat," kata Penny saat ditemui di Jakarta, Senin (22/3).
Ia menegaskan, evaluasi oleh BPOM melibatkan banyak ahli dari berbagai profesi, termasuk dari bidang epidemiologi dan farmasi klinis. Bentuk pendampingan yang dilakukan mencakup audit hingga review uji klinis. "Badan POM tidak pernah menghentikan (riset Vaksin Nusantara)," pungkasnya.
(wk/Bert)
