Jozeph Paul Zhang sudah menjadi sorotan karena mengaku sebagai Nabi ke-26. Kini sorotan untuknya bertambah karena ia mempertanyakan di mana letak kejahatan PKI.
- Elvariza Opita
- Rabu, 21 April 2021 - 09:00 WIB
WowKeren - Sosok YouTuber Jozeph Paul Zhang terus mencuri perhatian publik lewat berbagai kontroversi yang dibuatnya. Diketahui Jozeph sempat mengaku sebagai Nabi ke-26, sebuah pernyataan yang kemudian menjadikannya tersangka penistaan agama.
Dan kini Jozeph kembali menjadi sorotan usai pernyataannya soal PKI mencuat ke publik. Sebab dalam potongan video yang turut diunggah di akun Twitter @Momovele, tampak Jozeph yang mempertanyakan di mana letak kejahatan PKI.
"Apakah PKI jahat? Sejahat apa coba PKI? Jahatnya di mana?" tanya Jozeph dalam potongan video tersebut. Jozeph lantas menjelaskan seberapa besar peran PKI dalam melawan penjajah.
"Justru di zamannya PKI ini tahun 1926, pemberontakan Belanda yang memimpin PKI. Tahun 1948 yang memimpin PKI, tahun 1965 yang memimpin PKI," tutur Jozeph dalam video tersebut, dikutip pada Rabu (21/4).
Dalam penuturan selanjutnya, Jozeph menyatakan bahwa PKI merupakan musuh dari Nahdlatul Ulama. Bahkan menurut Jozeph, NU dahulu adalah partai.
Terkait aksi masing-masing kubu, menurut Jozeph, warga NU yang menjadi "korban PKI" tak sampai 500. "Mari kita hitung tak sampai 500 (warga NU). Total dari tahun 26 sampai 65, nggak sampai 500," kata Jozeph.
"Tapi berapa yang dibantai, orang yang dianggap PKI ini sama orang NU? Tiga juta. Oleh orang NU lho. Karena dulu kan musuhannya PKI lawan orang NU. Dulu kan NU partai, Partai NU namanya," sambung Jozeph.
Samar-samar terdengar suara audiens diskusi virtual itu yang merevisi pernyataan Jozeph, yakni Partai Masyumi alih-alih NU. Namun Jozeph tetap bersikeras dengan Partai NU, bahkan menyebutkan bahwa banyak orang tua teman-temannya yang menjadi korban aksi masa lalu.
Di sisi lain, Jozeph kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian meski sang oknum penista agama meyakini tak akan bisa ditindak lantaran sudah bukan lagi WNI. Bahkan Jozeph dengan percaya diri meminta agar tidak perlu dibela.
(wk/elva)
