Layanan Tes Rapid Antigen Bekas Ditemukan di Kualanamu, Kimia Farma Angkat Bicara
Unsplash/Mufid Majnun
Nasional

PT Kimia Farma Diagnostik mengomentari layanan tes rapid antigen bekas yang ditemukan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Seperti apa penjelasannya?

WowKeren - PT Kimia Farma Diagnostik buka suara terkait layanan tes rapid antigen bekas yang ditemukan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. "Cucu usaha" PT Kimia Farma (Persero) Tbk ini menyatakan tengah melakukan investigasi bersama pihak kepolisian untuk menindak oknum yang terlibat.

"Tindakan yang dilakukan oknum petugas layanan Rapid Test Kimia Farma Diagnostik tersebut sangat merugikan perusahaan dan sangat bertentangan dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan, serta merupakan pelanggaran sangat berat atas tindakan dari oknum petugas layanan Rapid Test tersebut," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadilah Bulqini, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/4).

PT Kimia Farma tak segan untuk memberikan sanksi berat jika petugas layanan tes rapid antigen di lokasi itu terbukti bersalah. Selain itu, mereka juga akan meningkatkan pengawasan agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.


"Kimia Farma memiliki komitmen yang tinggi sebagai BUMN Farmasi terkemuka yang telah berdiri sejak zaman Belanda, untuk memberikan layanan dan produk yang berkualitas serta terbaik, lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, serta terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan penguatan monitoring pelaksanaan SOP di lapangan sehingga hal tersebut tidak terulang kembali," imbuh Adil.

Sebelumnya, penggerebekan layanan tes rapid antigen di Bandara Kualanamu dilakukan pada Selasa (27/4) sore oleh anggota Dirkrimsus Polda Sumut. Upaya ini dilakukan setelah polisi menerima keluhan dari sejumlah calon penumpang pesawat yang mendapati hasil tes rapid antigen positif COVID-19 dalam kurun waktu kurang lebih 1 minggu.

Polisi kemudian menyamar menjadi calon penumpang salah satu pesawat dan hendak melaksanakan tes rapid antigen. Usai menyelesaikan semua tahapan, sang polisi mendapati hasil positif yang berujung pada perdebatan.

Setelah itu, polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mengumpulkan petugas laboratorium. Para petugas tersebut akhirnya mengaku telah mendaur ulang alat tes rapid antigen untuk digunakan memeriksa orang berikutnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait