Eks Menteri ESDM Harap TWK Tak Jadi Penghalang Idealisme Pejuang KPK
kpk.go.id
Nasional

Semakin banyak pihak yang menyoroti polemik mengenai TWK sebagai syarat alih status menjadi ASN bagi pegawai KPK. Eks Menteri ESDM ikut memberikan tanggapan

WowKeren - Polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bagi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini menjadi perbincangan publik. Salah satunya Eks Menteri ESDM Sudirman Said.

Menyoroti polemik tersebut, Sudirman pun akhirnya mengeluarkan pendapatnya. Sudirman berharap agar TWK itu tidak menyingkirkan para idealis yang berjuang untuk KPK. Hal itu diutarakannya sebab ada sejumlah nama yang berprestasi di KPK diisukan akan dipecat, termasuk penyidik senior Novel Baswedan.

"Semoga spekulasi mengarah pada penyingkiran orang-orang idealis di KPK tidak terbukti," ujar Sudirman dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5). " Dan semoga kasus-kasus besar yang melibatkan pejabat tinggi seperti menteri, pimpinan DPR, dan Gubernur tidak terlantar."

Sudirman menambahkan jangan sampai ada anggapan bahwa TWK itu bertujuan untuk menyingkirkan orang-orang idealis. Menurutnya, idealisme merupakan modal utama para pendiri negara dalam berjuang untuk merdeka. "Penindas kaum idealis adalah penjajah," imbuhnya.


Sebelumnya, KPK telah menyatakan bahwa ada 75 orang pegawai yang tidak lulus mengikuti TWK. Tes tersebut dilakukan sebagai amanat beleid baru KPK Nomor 19 tahun 2019 dalam pasal alihfungsi pegawai KPK menjadi ASN.

"Dari hasil asesmen TWK ini sebagaimana tadi siang kami buka, ada dua kesimpulan," tutur Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/5). "A memenuhi syarat atau MS, dan B tidak memenuhi syarat atau TMS."

Nurul menjelaskan total peserta yang mengikuti TWK ada sekitar seribu tiga ratus orang, dan 75 di antaranya dinyatakan tidak lulus. Sedangkan sisanya dinyatakan lulus.

Kemudian ada dua orang pegawai yang tidak mengikuti TWK. "Kami umumkan terhadap 1.351 pegawai KPK yang mengikuti tes, hasilnya pegawai MS sebanyak 1.274 orang dan pegawai TMS sebanyak 75 orang," tutup Nurul.

Sementara itu, terkait dengan isu yang menyatakan Novel Baswedan juga turut dalam daftar nama yang tidak lolos, Ketua KPK Firli Bahuri enggan berkomentar. Lalu, ia pun menegaskan bahwa KPK tidak pernah mengumumkan nama-nama yang tidak lolos.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait