Menteri Kebudayaan Ukraina Kecam 'Emily in Paris' Gegara Stereotip Tertentu
TV

Menurut media setempat, Menteri Kebudayaan Ukraina Oleksandr Tkachenko telah mengirim surat ke raksasa streaming itu terkait keluhan tersebut mengenai penggambaran karakter Petra.

WowKeren - Salah satu tayangan Netflix hit baru-baru ini mendapat kecaman dari pemerintah Ukraina. Menteri Kebudayaan Ukraina Oleksandr Tkachenko telah mengajukan keluhan kepada Netflix atas citra stereotip ofensif karakter Ukraina dalam "Emily in Paris".

Menurutnya, salah satu karakter Ukraina yang ditampilkan dalam acara itu mengandung unsur penghinaan. "Kami memiliki penggambaran seorang wanita Ukraina yang tidak dapat diterima. Itu juga menghina. Begitukah orang Ukraina terlihat di luar negeri?" tegasnya dalam sebuah posting Telegram.

Menurut media setempat, ia dikonfirmasi telah mengirim surat ke raksasa streaming itu terkait keluhan tersebut. Ia mengeluhkan penggambaran Petra, yang diperankan oleh aktor Daria Panchenko, yang takut dideportasi dalam cerita di acara itu, mengutil saat berbelanja dengan Emily dan memiliki sense mode yang buruk.

"Emily in Paris" sendiri menceritakan seorang wanita asal Amerika yang diperankan oleh Lily Collins, yang pindah ke kota itu untuk bekerja di sebuah perusahaan pemasaran dan dengan cepat menjadi influencer. Ini jauh dari pertama kalinya pertunjukan itu disorot karena penggambaran klise dan stereotip.


Acara ini begitu terkenal terutama karena karakter Prancisnya yang memakai baret, chain-smoking, dan berselingkuh. Penggambaran karakter dalam acara itu bahkan membuat seorang kritikus Prancis Charles Martin, yang menulis untuk Premiere, marah besar.

"Terus terang, menonton Emily in Paris ada banyak hal yang membuat saya merasa terhina," ujarnya seperti melansir The Guardian. "Ketika mereka memutuskan untuk membuat karikatur kami, para penulis tidak menahan diri."

Collins yang merupakan bintang utama acara itu, mengatakan kepada Elle bahwa musim kedua acara itu berusaha memperbaiki kesalahan. Ia mengatakan bahwa musim berikutnya akan lebih inklusif dan beragam.

"Bagi saya sebagai Emily sekaligus produser, setelah di musim pertama mendengar pikiran orang-orang, kekhawatiran, pertanyaan, suka-tidak suka...ada hal tertentu yang berbicara dengan waktu tentang apa yang harus dilakukan," paparnya. "Saya ingin keragaman dan inklusi di depan dan di belakang kamera menjadi sesuatu yang benar-benar kami fokuskan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait