Kasus COVID-19 Naik, Thailand Tunda Rencana Pembebasan Karantina dan Terapkan Pembatasan Baru
AFP/Christophe Archambault
Dunia

Negara di dunia saat ini tengah menerapkan, bahkan memperbarui kebijakan pembatasan COVID-19 imbas varian Omicron, termasuk Thailand. Sebelumnya, Thailand berencana membuka perjalanan bebas karantina.

WowKeren - Kondisi pandemi COVID-19 di Thailand tampaknya belum menandakan perbaikan. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand sebelumnya telah menaikkan level penanganan COVID-19 ke level 4 lantaran perkembangan varian Omicron yang semakin merebak.

Tidak hanya itu, kini Thailand juga akan memperpanjang penangguhan program pengabaian karantina dan memberlakukan pembatasan baru setelah lonjakan kasus COVID-19 baru yang terkait dengan Omicron semakin tinggi. Hal ini disampaikan oleh Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah pada Jumat (7/1).

Selain itu, permohonan baru untuk skema pengabaian karantina "Test & Go" Thailand tidak akan disetujui sampai pemberitahuan lebih lanjut. Menurut Juru Bicara Satgas Dr Taweesin Visanuyothin menuturkan hal ini dilakukan untuk membendung peningkatan infeksi virus COVID-19.

Meski demikian, Dr Taweesin menuturkan bahwa pelamar yang ada masih bisa masuk ke Thailand tanpa karantina hingga 15 Januari mendatang. "Kami masih bisa melakukan perubahan jika situasinya membaik, tapi untuk saat ini kami harus belajar lebih banyak tentang Omicron," terang Dr Taweesin, dilansir pada Jumat (7/1).


Tidak hanya itu, atas kekhawatiran penyebaran Omicron, kata Dr Taweesin, Thailand telah menghentikan program pengabaian sejak 22 Desember 2021 lalu. Kemudian juga menghentikan sebagian besar skema "Sand Box" yang mengharuskan pengunjung untuk tetap berada di lokasi tertentu selama 7 hari, namun memungkinkan mereka bergerak bebas selama mereka tinggal, kecuali untuk resor pulau Phuket.

Di sisi lain, Dr Taweesin mengungkapkan bahwa mulai 11 Januari 2022, Thailan akan mengizinkan masuk bebas karantina ke negara tersebut melalui skema "Sand Box" Samui Plus, Phang Nga, dan Krabi yang sebelumnya ditangguhkan. Selain itu, di waktu yang sama, Thailand juga akan mencabut larangan masuk bagi orang-orang yang bepergian dari 8 negara Afrika yang sebelumnya ditetapkan sebagai berisiko tinggi.

Dalam rangka menekan penularan transmisi lokal, Dr Taweesin mengatakan bahwa konsumsi alkohol di restoran akan dihentikan setelah jam 9 malam di delapan provinsi, termasuk Ibu Kota Bangkok, mulai 9 Januari 2022. Serta melarang di 69 provinsi lainnya.

"Minuman sosial adalah penyebab penyebaran virus. Tindakan untuk membatasi ini akan membantu mengekang penyebaran," tandas Dr Taweesin. "Kalau dibiarkan saja, kasusnya bisa mencapai 30.000 sehari hingga akhir bulan."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait