Perlu Diwaspadai, Angka Rawat Inap Pada Anak Kecil yang Belum Bisa Divaksin COVID-19 Meroket di AS
AFP/Patrick T. Fallon
Dunia

Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Rochelle Walensky, tren mengkhawatirkan ini menekankan perlunya vaksinasi COVID-19 bagi orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua.

WowKeren - Amerika Serikat melihat lonjakan angka rawat inap di kalangan anak-anak berusia kurang dari lima tahun dengan COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok usia ini merupakan satu-satunya yang belum memenuhi syarat untuk vaksinasi COVID-19.

Sejak pertengahan Desember 2021 dengan menyebarnya Varian Omicron yang lebih menular, tingkat rawat inap pada anak-anak kecil ini telah melonjak dari 2,5 per 100.000 anak menjadi lebih dari empat dari 100.000 anak. Sementara tingkat rawat inal di kalangan anak-anak usia 5-17 tahun hanya sekitar 1 per 100.000 orang.

Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Rochelle Walensky, tren mengkhawatirkan ini menekankan perlunya anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa untuk menerima vaksinasi COVID-19 dan membantu melindungi orang-orang di sekitar mereka. Walensky mengatakan bahwa secara keseluruhan, "rawat inap anak berada pada tingkat tertinggi dibandingkan dengan titik sebelumnya dalam pandemi".

Ia mencatat bahwa lebih dari 50 persen anak-anak usia 12-18 tahun telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap. Sedangkan pada kalangan anak-anak usia 5-11 tahun, cakupan vaksinasi lengkap baru mencapai 16 persen.


Meski demikian, tingkat rawat inap secara keseluruhan di antara anak-anak dan remaja masih lebih rendah daripada kelompok usia lainnya. Menurut CDC, mereka menyumbang kurang dari 5 persen dari rata-rata penerimaan rumah sakit harian baru.

Sementara itu, Dr John McGuire selaku kepala perawatan kritis Rumah Sakit Anak Seattle mengatakan bahwa tingkat keparahan penyakit di antara anak-anak selama gelombang Omicron tampaknya lebih rendah daripada varian Delta. Menurut McGuire, anak-anak yang terpapar COVID-19 dan kini dirawat di rumah sakit sebenarnya bukan dirawat karena virus tersebut.

"Sebagian besar anak-anak positif COVID di rumah sakit sebenarnya tidak ada di sini karena penyakit COVID-19," kata McGuire dikutip dari CGTN. "Mereka ada di sini untuk masalah (kesehatan) lain tetapi kebetulan telah dites positif."

Sebelumnya, pakar penyakit menular Dr Anthony Fauci telah mengatakan bahwa Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah secara keseluruhan. Namun banyaknya angka infeksi karena penularannya yang ekstrem berpotensi membuat lebih banyak anak akan tertular hingga harus berakhir di rumah sakit.

Fauci juga mengatakan banyak anak yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 memiliki kondisi kesehatan lain yang membuat mereka lebih rentan terhadap komplikasi dari virus tersebut. Itu termasuk obesitas, diabetes dan penyakit paru-paru.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait