Kondisi Karantina di Asrama Haji Surabaya Dikomplain, Pemkot Minta Maaf Akui Fasilitas Tak Layak
Nasional

Pemkot Surabaya memberikan respons terkait keluhan seorang warga mengenai kondisi Asrama Haji Sukolilo sebagai lokasi karantina. Pemkot Surabaya pun menyampaikan permintaan maaf.

WowKeren - Warganet pemilik akun Twitter @swimxxxx mengeluhkan fasilitas tempat karantina bagi pasien COVID-19 di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Surabaya pada Senin (31/1). Ia menjelaskan bahwa kondisi tempatnya dikarantina tak terawat dan kotor.

Mulanya, ia bercerita bahwa dirinya merasa tak enak badan usai melakukan perjalanan bisnis dari Cilegon-Mojokerto. Berdasarkan hasil tes PCR, ia dinyatakan positif COVID-19 dan dirujuk untuk menjalani karantina di Hotel Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Sejumlah hal yang dikeluhkan antara lain, kondisi gedung yang kotor, lembap, dan bocor. Ia juga mencium aroma tak sedap saat berjalan ke kamar karantina. Selain itu, ia juga mengeluhkan sejumlah masalah lain seperti lift yang tak berfungsi, tenaga kesehatan yang tidak siap berjaga, juga air keran yang terkadang mati.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun akhirnya buka suara mengenai permasalahan tersebut. Pihaknya meminta maaf soal keluhan warga terkait fasilitas karantina COVID-19 di Hotel Asrama Haji yang dinilai tak layak. Mereka mengatakan hal itu akan jadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depannya.

"Kami mohon maaf, kami akan evaluasi lagi, ini evaluasi buat kami supaya kami bisa memperbaiki," ujar Sekretaris BPB Linmas sekaligus Wakil Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Ridwan Mubarun, dilansir dari Cnnindonesia.com, Selasa (1/2).


Ridwan menyebut pihaknya sebenarnya sudah punya rencana untuk melakukan sejumlah perbaikan di Asrama Haji seiring dengan kasus COVID-19 yang berangsur turun. Sayangnya, sebelum rencana itu terlaksana, kini kasus COVID kembali meningkat.

"Setelah itu memang landai, rencana awal Januari akan dilakukan perbaikan-perbaikan karena ikut anggaran yang Januari ini, ternyata keburu pasien COVID-19 itu naik," bebernya.

Meski demikian sebelum kasus ini viral, Ridwan mengatakan pihaknya tengah melakukan perbaikan bertahap. Perbaikan itu harus dilakukan, tapi di sisi lain pelayanan terhadap warga juga harus dilakoni.

"Ketika naik itu kami sudah lakukan perbaikan sebenarnya. Tapi kita juga harus terima pasien. Jadi memang paralel, satu sisi perbaikan, satu sisi kami menerima isolasi dari warga," jelas Ridwan.

"Sekarang kami lakukan perbaikan, yang bocor, lift mati, dan seterusnya lagi. Posisi itu mungkin tidak nyaman. Jadi kami mohon maaf," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait