Singapura Cabut Status Vaksin Warganya Jika Hanya Terima 2 Dosis Sinovac/Sinopharm Tanpa Booster
Bloomberg/Nicolas Bock
Dunia

Kementerian Kesehatan (MOH) sebelumnya telah mengumumkan bahwa mulai 14 Februari, mereka yang berusia 18 tahun ke atas di Singapura harus mengambil suntikan booster.

WowKeren - Seiring dengan kian meratanya distribusi vaksin di sejumlah negara, khususnya untuk dosis kedua, membuat gagasan untuk melakukan dosis ketiga makin ramai bergulir. Di Singapura bahkan pemerintah akan membuat status vaksin warganya kadaluwarsa jika hanya melakukan dua dosis vaksin dengan merek tertentu.

Sekitar 1.000 orang di Singapura yang menyelesaikan vaksinasi primer COVID-19 mereka dengan vaksin non-mRNA (Sinovac atau Sinopharm), tetapi belum mengambil suntikan booster, maka status vaksinasi lengkap mereka akan kedaluwarsa pada 14 Februari 2022. Hal ini diumumkan oleh Menteri Senior Kesehatan Negara Janil Puthucheary pada Selasa (15/2).

Kementerian Kesehatan (MOH) sebelumnya telah mengumumkan bahwa mulai 14 Februari, mereka yang berusia 18 tahun ke atas di Singapura harus mengambil suntikan booster dalam waktu 270 hari setelah menyelesaikan dosis terakhir mereka. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan status vaksin penuh.


Tanpa status vaksinasi lengkap, seseorang tidak akan dapat melakukan hal-hal tertentu di Singapura, seperti makan di restoran sesuai dengan aturan yang berlaku. Puthucheary mengatakan bahwa individu yang secara medis tidak memenuhi syarat untuk menerima vaksin mRNA dapat menggunakan vaksin Sinovac sebagai booster di bawah program vaksinasi nasional.

Baik vaksin Sinovac dan Sinopharm juga saat ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan pada mereka yang berada di bawah usia 18 tahun oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Namun, Puthucheary menyatakan bahwa data terbatas dari uji coba awal Fase 1 dan 2 Sinovac pada anak-anak dan remaja sehat berusia tiga hingga 17 tahun tidak menunjukkan masalah keamanan.

Puthucheary juga mengatakan bahwa Depkes sedang mencari opsi non-mRNA lain bagi mereka yang tidak memenuhi syarat secara medis, seperti vaksin Novavax yang baru-baru ini disetujui di bawah PSAR HSA. Menurut Puthucheary, Novavax baru-baru ini merilis data jika vaksin itu 80 persen efektif melawan COVID-19 dalam uji coba tahap akhir pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun di AS di tengah dominasi varian Delta.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait