Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, akan ada tiga maskapai asing lain yang mengoperasikan penerbangan langsung ke Pulau Dewata.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 23 Februari 2022 - 12:43 WIB
WowKeren - Bali telah membuka pintu bagi turis asing alias wisatawan mancanegara (wisman). Tercatat sudah ada ratusan turis asing yang mendarat di Bali melalui penerbangan langsung.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lantas mengungkapkan data turis asing yang tiba di Bali menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Singapore Airlines. PT Angkasa Pura I mencatat ada 639 penumpang yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada periode 1-18 Februari 2022. 462 orag di antaranya tercatat menggunakan maskapai Singapore Airlines.
Hal ini lantas mendorong maskapai asing lain untuk menambah rute ke Bali. Menurut Sandiaga, akan ada tiga maskapai asing lain yang melakukan penerbangan langsung ke Pulau Dewata.
"Ada tiga maskapai asing, yaitu KLM Royal Dutch, Scoot Tigerair, dan JetStar Airways akan mengikuti terbang ke Ngurah Rai Bali pada Maret 2022 mendatang," papar Sandiaga.
Maskapai KLM Royal Dutch asal Belanda disebut akan mengoperasikan empat penerbangan rute Singapura-Denpasar dalam seminggu. Maskapai tersebut akan mengoperasikan Boeing B777 dengan kapasitas 408 penumpang.
Sedangkan maskapai Scoot Tigerair yang berbasis di Singapura akan mengoperasikan tiga penerbangan rute Singapura-Denpasar per minggu. Maskapai tersebut akan mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 108 penumpang.
Kemudian Jetstar Airways akan mengoperasikan tiga penerbangan rute Singapura-Denpasar per minggu dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang. Maskapai tersebut juga akan melayani rute Sydney-Denpasar dan Melbourne-Denpasar dengan mengoperasikan pesawat Boeing B788 berkapasitas 335 kursi, Airbus 321 berkapasitas 323 kursi penumpang, dan Airbus 320 yang berkapasitas 186 penumpang.
Di sisi lain, Pemprov Bali menawarkan dua pilihan sistem karantina hotel bagi turis asing atau pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang berkunjung ke Bali. "PPLN dapat melakukan karantina di hotel karantina dengan sistem bubble dan non-bubble," jelas Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Senin (21/2).
Hotel karantina dengan sistem bubble akan mengizinkan turis asing untuk berkativitas di luar kamar namun masih dalam kawasan hotel. "Dengan demikian wisman bisa berenang, belajar mengukir buah, berolahraga dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan," terangnya.
Sedangkan di hotel karantina dengan sistem non-bubble, turis asing hanya bisa menghabiskan waktu di dalam kamar. "Saat ini Bali memiliki 65 hotel karantina, dan 27 di antaranya adalah hotel karantina dengan sistem bubble. Hal ini memberikan opsi atau pilihan kepada PPLN atau wisman," tukasnya.
(wk/Bert)
