Banyak netizen yang memberi kritikan usai tragedi '911 Terror' digunakan dalam narasi percintaan Baek Yi Jin dan Na Hee Do di drama 'Twenty Five, Twenty One'.
- Aissah Vara
- Minggu, 03 April 2022 - 12:38 WIB
WowKeren - Episode terbaru dari drama Sabtu-Minggu tvN “Twenty Five, Twenty One” yang tayang pada tanggal 2 April, menggambarkan hubungan jarak jauh antara Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) dan Na Hee Do (Kim Tae Ri) usai Baek Yi Jin berangkat ke New York sebagai koresponden. Na Hee Do menyalakan TV tepat waktu untuk berita, dan senang ketika Baek Yi Jin yang muncul untuk melaporkan. Baek berada di lokasi serangan teroris 11 September.
Pada beberapa hari, Na Hee Do tampak kecewa ketika dia hanya bisa mendengar suara Baek Yi Jin selama laporan "teroris 11 September". Baek Yi Jin kemudian menelepon Na Hee Do dan menjelaskan, "Aku menelepon karena aku pikir kau akan kecewa karena wajahku tidak ditampilkan hari ini." Na Hee Do terkejut, berkata, "Bagaimana kau tahu?" Baek Yi Jin lalu menyenangkan Na Hee Do dengan menjawab, "Aku ingin terlihat baik untukmu jadi aku mengambil kesempatan."
Namun sayangnya adegan tersebut menjadi kontroversi serius karena menyebar ke berbagai media sosial dan komunitas online setelah siaran. Ini karena tragedi “911 Terror” digunakan dalam narasi percintaan Baek Yi Jin dan Na Hee Do. Netizens menjawab bahwa mereka tidak dapat mengerti, seperti “Aku rasa ini tidak benar”, “Bagaimana tidak ada yang menghentikan ini?”, "Aku benar-benar kecewa", "Apa yang mereka pikirkan?", "Mereka tidak bisa begitu saja" dan "Aku benar-benar malu."
Sementara itu "Twenty Five, Twenty One" menceritakan kisah cinta antara Na Hee Do dan Back Yi Jin. Na Hee Do adalah anggota tim anggar SMA-nya. Karena krisis keuangan Korea Selatan, tim anggar sekolah menengah dibubarkan. Melewati semua kesulitan, ia menjadi anggota tim nasional anggar pedang.
Krisis keuangan Korea Selatan juga menyebabkan bisnis ayah Back Yi Jin bangkrut. Hal ini menyebabkan perubahan hidup bagi Back Yi Jin, dari menjalani kehidupan orang kaya menjadi orang miskin. Sambil belajar, dia bekerja paruh waktu seperti pengiriman surat kabar. Kemudian, ia menjadi reporter olahraga untuk jaringan penyiaran.
(wk/aiss)