Sempat Dilarang, Kini Shanghai Izinkan Orangtua Dampingi Anak-Anak yang Terinfeksi COVID-19
Bloomberg
Dunia

Aturan yang melarang orangtua mendampingi anak-anak terpapar COVID-19 ke pusat karantina di Shanghai itu memicu protes. Kini pemerintah Shanghai pun telah mencabut aturan tersebut.

WowKeren - Dalam kebijakan penanganan COVID-19 di Shanghai sebelumnya, anak-anak pasien COVID yang dikirim ke pusat karantina tidak diizinkan didampingi oleh orangtua. Hal ini tentu saja menuai kritik keras dari masyarakat Shanghai, khususnya para orangtua.

Atas reaksi keras dari para orangtua, kini Shanghai akhirnya mengizinkan setidaknya beberapa orangtua untuk tinggal bersama anak-anaknya yang terinfeksi COVID-19, membuat pengecualian untuk kebijakan mengisolasi siapapun yang dites positif. Adapun pengumuman ini disampaikan pada Rabu (6/4), menyusul kebijakan lebih banyak pengujian massal lantaran terjadinya lonjakan lain dalam kasus baru.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi kesehatan kota mengatakan pada konferensi pers bahwa orangtua dapat mengajukan permohonan untuk tinggal bersama anak-anak dengan "kebutuhan khusus" dan menemani mereka jika mereka sepenuhnya memahami risiko kesehatan dan menandatangani perjanjian.


Wu Qianyu dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai mengatakan kebijakan yang harus ditaati oleh orangtua dalam menemani anak-anaknya yang terinfeksi COVID-19 adalah memakai masker, makan pada waktu yang berbeda dari anak-anak mereka, menghindari berbagi barang dengan mereka dan secara ketat mengikuti semua peraturan.

Akan tetapi, Wu Qianyu tidak memaparkan apa yang disebut dengan memenuhi syarat sebagai "kebutuhan khusus". Selain itu, pengumuman terkait izin mendampingi anak-anak yang terpapar COVID-19 itu disampaikan mengikuti laporan media pemerintah Tiongkok satu hari sebelumnya bahwa tempat isolasi yang didirikan di Shanghai New International Expo Center menerima anak-anak didampingi orangtua.

Sebagai informasi, Shanghai telah membuka pusat isolasi yang luas bagi puluhan ribu orang untuk mengisolasi meningkatnya jumlah kasus positif. Sebelumnya, sebuah laporan menyatakan bahwa orangtua dipisahkan dari anak-anak mereka yang terinfeksi telah memicu gelombang protes online akhir pekan lalu.

Shanghai sendiri diketahui telah melaporkan 17.077 kasus baru terdeteksi pada hari sebelumnya, semuanya kecuali 311 di antaranya pada orang yang tidak menunjukkan gejala. Sementara itu, di bawah kebijakan "Nol COVID-19" Tiongkok, Shanghai mengharuskan semua orang yang dites positif, maka yang bersangkutan harus ditahan di lokasi yang ditentukan untuk dilakukan observasi, bersama dengan kontak dekat mereka.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait