Putusan Hakim AS Soal Tak Lagi Wajibkan Pakai Masker Berujung Pada 'Perdebatan'
Pexels/Karolina Grabowska
Dunia

Keputusan dari Hakim AS terkait pencabutan mandat memakai masker tampaknya berbuntut panjang. Tak sedikit dari masyarakat yang masih enggan melepas maskernya.

WowKeren - Keputusan Hakim Amerika Serikat (AS) untuk mencabut mandat kewajiban memakai masker di pesawat, kereta api, dan bentuk transportasi lain di AS diketahui disambut dengan sorak-sorai. Akan tetapi di waktu bersamaan juga memicu kekhawatiran bahwa dapat menyebabkan lebih banyak infeksi COVID-19.

Mengetahui keputusan hakim tersebut, maskapai besar AS dan banyak bandara tersibuk yang bergegas untuk membatalkan persyaratan mereka pada Senin (18/4), setelah Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) mengumumkan tidak akan menegakkan arahan keamanan Januari 2021 yang berlaku untuk pesawat terbang, bandara, taksi, dan angkutan massa lainnya.

Akan tetapi, keputusan pada Senin (18/4) oleh seorang seorang hakim federal di Florida yang masih memberi entitas tersebut berupa pilihan untuk mempertahankan aturan masker mereka, menghasilkan arahan yang dapat bervariasi dari kota ke kota.

Sementara itu, Hakim Kimball Mizelle, yang ditunjuk mantan Presiden Donald Trump memutuskan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melampaui wewenangnya dalam mengeluarkan perintah kesehatan asli yang menjadi dasar arahan TSA.


Mizzelle menuturkan bahwa satu-satunya solusi adalah membuang mandat untuk seluruh negara karena tidak mungkin untuk mengakhirinya hanya untuk orang-orang yang keberatan dalam gugatan di mana keputusannya dikeluarkan.

Di sisi lain, dalam sebuah video yang beredar menunjukkan beberapa penumpang di penerbangan Delta Air Lines yang bersorak dan bertepuk tangan saat mereka melepaskan masker setelah mendengar pengumuman bahwa sekarang opsional. Meski demikian, masih ada juga penumpang yang enggan melepas maskernya.

Langkah serupa juga dilakukan oleh perusahaan ride-hailing Uber dan Lyft yang membatalkan mandat masker bagi pengendara dan pengemudi mereka. Kendati demikian, Uber mengatakan bahwa pengendara akan memiliki opsi untuk membatalkan perjalanan mereka jika merasa tidak nyaman dengan pencabutan mandat masker.

Sementara CDC baru baru ini disebut memperpanjang mandat masker, yang sedianya akan berakhir pada Senin (18/4) hingga 3 Mei mendatang. Hal ini dilakukan guna memberikan lebih banyak waktu untuk mempelajari subvarian BA.2 Omicron dari virus Corona yang sekarang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus di AS.

Namun dengan adanya putusan pengadilan terkait mandap pencabutan penggunaan masker, maka menunda keputusan dari CDC itu. Menurut CDC, AS saat ini rata-rata melaporkan 35 ribu infeksi baru setiap hari, sedikit naik dari bulan lalu, tetapi penurunan besar dari Januari ketika kasus mencapai rekor tertinggi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait