Bali Lanjutkan Pembangunan Area Eks Tambang Galian C Jadi Kawasan Pusat Kebudayaan
Pixabay/MadeByNastia
Nasional

Pemprov Bali kembali melanjutkan proyek pembangunan Kawasan Pusat Kebudayan di kawasan eks tambang Galian C di Klungkung. Zona inti dirancang dengan anggaran mencapai Rp 1 T.

WowKeren - Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di areal Eks Galian C Gunaksa, Kabupaten Klungkung akhirnya dilanjutkan kembali oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). Pembangunan Zona Inti dirancang dengan anggaran sekitar Rp 1 Triliun.

“Pembangunan ini didedikasikan sebagai penanda Bali Padma Bhuwana, Bali sebagai Pusat Peradaban Dunia," ujar Gubernur Bali Wayan Koster.

Pembangungunan zona inti itu sebut akan menjadi mahakarya monumental dan bersejarah.Menurut Wayan koster, pembangunan ini merefleksikan perjalanan 500 tahunan evolusi peradaban di Bali, sejak masa Kerajaan Gelgel, dengan raja Dalem Waturenggong.

"Melalui pola pembangunan yang komprehensif dan terintegrasi, kawasan ini direncanakan sebagai pusat ekonomi baru, sekaligus simbol kebanggaan dan kebahagian masyarakat Bali," ungkapnya.

Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali telah dimulai sejak 12 Januari 2022. Ditandai dengan Prosesi Upacara Ngruwak, Nyapuh Awu lan Mulang Dasar yang dipuput oleh Ida Shri Bagawan Putra Nawa Nata Wangsa Pemayun. Menurut Wayan Koster, guna memenuhi pendanaan, Pemerintah Provinsi Bali telah mendapat pinjaman dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 1,5 Triliun.


Kawasan Pusat Kebudayaan Bali dibangun pada lahan seluas 334 hektare. Dari total luas lahan tersebut, 104 hektare di antaranya tidak perlu dibayarkan karena merupakan tanah milik negara. Sementara 221 hektare tanah dalam proses pembebasan. Sampai saat ini, progresnya sudah mencapai 201 hektare (87 persen) yang dibebaskan dan sisanya masih dalam proses.

"Demikian pula dengan bantuan normalisasi Tukad Unda oleh Kementerian PUPR yang menelan dana sebesar Rp 234 Miliar dilanjutkan dengan pembangunan waduk muara. Jadi nantinya kawasan ini dirancang agar tidak terjadi longsor, banjir aliran lahar, dan lainnya,” tutur Gubernur.

Menurut Wayan Koster, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali akan memiliki tiga zona, yakni zona inti, zona penunjang dan zona penyangga. Pada zona inti akan berisi 15 Fasilitas Pentas Seni Tradisi dan Seni Modern; 12 Museum Tematik; Auditorium Bung Karno; Desa Difable; Bali International Convention Center; Bali Exhibition Center; Pusat Promosi Ekspor; Fasilitas Pariwisata; Pelabuhan Marina; dan Taman Rekreasi Ekologis.

“Kawasan zona inti Kawasan Pusat Kebudayaan Bali akan dibangun paling tidak 2-3 tahun ke depan, paling cepat selesai tahun 2024," pungkasnya.

Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali mengusung konsep terintegrasi, terpadu, sangat lengkap, dan komfrehensif serta hijau dan ramah lingkungan. Sehingga kawasan ini akan menjadi model kawasan satu-satunya di dunia sebagai penanda peradaban Bali Era Baru.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru