Menurut pihak kepolisian, awalnya ada 14 orang wanita yang masuk ke dalam lubang tambang untuk mencari butiran emas dengan menggunakan tembilang di Desa Bandar Limabung, Lingga Bayu, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 29 April 2022 - 13:55 WIB
WowKeren - Longsor di lubang tambang emas yang terletak di Desa Bandar Limabung, Lingga Bayu, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, membuat 12 wanita penambang tewas tertimbun. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/4) sore di lahan milik warga yang dijadikan lokasi penambangan rakyat secara tradisional itu.
Menurut pihak kepolisian, awalnya ada 14 orang wanita yang masuk ke dalam lubang tambang untuk mencari butiran emas dengan menggunakan tembilang. Sebagai informasi, tembilang adalah alat untuk menggali lubang yang bertangkai panjang.
Kemudian, tebing longsor secara tiba- tiba dan menimbun para korban. Ada dua orang yang selamat dari kejadian tersebut, dan 12 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
"Betul, kejadiannya itu sekitar pukul 16.00 WIB, korban ada sebanyak 12 orang, semuanya perempuan, saat itu sedang mencari butiran emas (mangaleles) di bekas tempat dompeng," ungkap Kapolsek Lingga Bayu, AKP Marlon Rajagukguk, dilansir sindonews. "Lubang bekas dompeng yang kedalamannya sekitar 2 meter kurang lebih yang didalamnya sudah lumpur semua, saat mereka di dalam lubang tiba-tiba tanah tebing yang di sekitarnya amblas."
Korban selamat bernama Nirwansyah Lubis kemudian mencari pertolongan. Para korban pun baru bisa dievakuasi sekitar pukul 17.30 WIB.
Menurut Marlon, lokasi penambangan itu berada jauh dari pemukiman. Sehingga sulit untuk dilakukan identifikasi ke tempat kejadian.
"Kita sudah data dan datangi satu per satu ke rumah korban. Namun, untuk kondisi TKP (tempat kejadian perkara) sangat gelap dan jauh dari permukiman. Hari ini akan kita lakukan pengecekan ke TKP," terangnya.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian bernama Dirman mengatakan bahwa para korban mencari emas di lokasi sisa penambangan alat berat. Adapun lokasi itu sudah ditinggal penambang sebelumnya.
"Iya kita tahu ekonomi masyarakat sekarang sedang sulit, apalagi kita saat ini menjelang Lebaran jelas kebutuhan rumah tangga semakin banyak," ujarnya.
(wk/Bert)
