Shanghai Akhirnya Buka Lockdown Usai 2 Bulan Terkunci
Unsplash/Mingrui He
Dunia

Pembatasan dicabut untuk sekitar 22,5 juta orang di daerah berisiko rendah. Namun, prokes tetap harus ditegakkan. Warga harus memakai masker di tempat umum.

WowKeren - Penguncian Shanghai yang ketat telah memicu frustrasi dan keputusasaan di tengah masyarakatnya. Kabar baiknya, lockdown tersebut telah berakhir pada tengah malam Rabu (1/6) pagi setelah kota itu menderita kerugian ekonomi akibat menutup diri.

Meski hal itu dirayakan dengan suka cita namun juga diwarnai kekhawatiran bahwa wabah baru dapat kembali. Ketika penguncian dibuka, sebagian besar dari 25 juta warga Shanghai kini sudah bisa meninggalkan rumah dengan bebas, pergi bekerja, mengendarai mobil hingga menggunakan transportasi umum.

Pembatasan dicabut untuk sekitar 22,5 juta orang di daerah berisiko rendah. Namun, prokes tetap harus ditegakkan. Warga harus memakai masker di tempat umum dan menghindari pertemuan. Toko dapat beroperasi pada kapasitas 75 persen. Gym akan dibuka kembali nanti.


Shanghai Disneyland bahkan menyiarkan langsung pertunjukan cahaya untuk merayakan pencabutan penguncian Shanghai, meski taman hiburan ini belum mengumumkan kapan akan mulai beroperasi kembali. Sejumlah toko pun juga mengumumkan rencana pembukaan kembali toko mereka.

Melody Dong, salah satu warga, mengatakan sudah tidak sabar untuk makan hot pot dan barbekyu, yang mana makanan semacam ini cukup sulit untuk dibuat di rumah. "Saya berjalan-jalan dengan anjing dan anjing itu sangat bersemangat, karena sudah lama sekali terakhir kali dia keluar," ujarnya antusias.

Sebagaimana diketahui, lockdown yang diterapkan pada Shanghai dan kota-kota besar lainnya di Tiongkok telah menghancurkan ekonomi negara itu. Hal itu juga memberikan dampak pada rantai pasokan global yang ikut kusut, meskipun jumlah kasus telah menurun dan pembatasan telah berkurang dari kedalaman penguncian April.

Selama dua bulan terakhir, banyak penduduk di pusat keuangan dan ekonomi paling penting di negara itu berjuang untuk mendapatkan makanan atau perawatan medis yang cukup. Tak sedikit keluarga yang harus berpisah dan ratusan ribu orang dipaksa masuk ke fasilitas karantina terpusat. Lockdown yang ketat telah memicu protes yang meluas di tengah masyarakat. Warga yang frustrasi melampiaskan kemarahan melalui media sosial.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait