Penyebaran Dua Subvarian Baru Omicron Picu Kekhawatiran di Amerika Serikat
Unsplash/Jan Kopřiva
Dunia

Subvarian ini disebut-sebut dapat menerobos kekebalan dari infeksi dan vaksinasi sebelumnya. Kedua subvarian juga telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

WowKeren - Para ahli tengah mengkhawatirkan dua subvarian omicron yang menyebar ke seantero Amerika Serikat. Menurut data baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang diterbitkan pada hari Selasa (7/6), sub-varian BA.4 dan BA.5 menyumbang hampir 13 persen dari semua kasus COVID-19 baru di AS antara 29 Mei dan 4 Juni.

New York Times melaporkan jika seminggu sebelumnya, kedua subvarian tersebut menyumbang 7,5 persen dari kasus baru dan hanya 1 persen dari diagnosis baru pada awal Mei. Reuters melaporkan jika Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengklasifikasikan kedua sub varian itu sebagai varian yang menjadi perhatian.

Sebagian besar kasus baru masih disebabkan oleh subtipe omicron BA.2.12.1, sub-varian omicron lain yang sangat menular, meskipun beberapa ahli percaya bahwa BA.4 dan BA.5 pada akhirnya dapat mengalahkannya. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa sub-varian baru adalah bentuk COVID-19 yang lebih menular.


Subvarian ini disebut-sebut dapat menerobos kekebalan dari infeksi dan vaksinasi sebelumnya, yang berpotensi menyebabkan infeksi terobosan. Kedua subtipe juga telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Mei menyalahkan sub-varian baru untuk peningkatan kasus di lebih dari 50 negara.

Di Afrika Selatan, tempat subtipe berasal, kedua sub-varian mendominasi kasus infeksi. Sedangkan di Amerika Serikat dua subtipe telah menyebar terutama di selatan, di seluruh negara bagian termasuk Texas, New Mexico, Arkansas, Oklahoma, dan Louisiana.

Kendati demikian, para ilmuwan masih belum yakin apakah subvarian yang baru dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah, yang menyebabkan peningkatan rawat inap atau kematian. Dr Alex Greninger, asisten direktur laboratorium virologi klinis Universitas Washington mengatakan kepada CNN, "Untuk musim panas, memasuki musim dingin, saya memperkirakan virus ini berada di luar sana pada tingkat yang relatif tinggi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait