Kemenag Gelar Rukyatul Hilal Idul Adha pada 29 Juni, Bakal Pantau Posisi Bulan di 86 Titik
Nasional

Kementerian Agama mengumumkan bahal menggelar rukyatul hilal untuk menentukan Idul Adha 2022 pada 29 Juni mendatang. Kemenag bakal memantau 86 titik di Indonesia.

WowKeren - Tak terasa Hari Raya Idul Adha akan segera tiba. Seperti biasa, untuk memastikan jadwal Idul Adha Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan rukyatul hilal atau pemantauan posisi bulan.

Kemenag rencananya akan menggelar rukyatul hilal di 86 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu (29/6) mendatang. Kegiatan tersebut untuk menentukan awal Zulhijah 1443 Hijriah, termasuk penetapan Idul Adha 2022 Masehi.

“Kami memutuskan akan menggelar rukyatul hilal di 86 lokasi seluruh wilayah Indonesia," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (18/6), melansir dari Antara.

Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini turut menjelaskan bahwa semua sistem hisab menyepakati ijtimak menjelang Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Rabu, 29 Juni 2022. Bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1443 Hijriah sekitar pukul 09:52 WIB.


“Pada hari rukyat, ketinggian hilal (bulan) di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk, berkisar antara 0 derajat 52 menit sampai dengan 3 derajat 13 menit, dengan sudut elongasi 4,27 derajat sampai dengan 4,97 derajat,” jelas Adib.

Adib mengatakan bahwa sidang isbat penentuan awal Zulhijah menunggu hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan oleh kanwil Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten/kota. Mereka akan bekerja sama dengan peradilan agama, Ormas Islam, serta instansi lainnya.

Sementara itu, Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Ismail Fahmi mengatakan sidang isbat awal Zulhijah yang digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, akan dihadiri sejumlah pihak. Mulai dari sejumlah duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Sidang juga akan dihadiri Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, anggota tim unifikasi kalender hijriah Kementerian Agama, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam dan pondok pesantren,” pungkas Ismail.

Sebelumnya, Kemenag juga sempat memberikan tanggapan mengenai potensi perbedaan Hari Raya Idul Adha tahun ini. Kemenag pun mengajak semua pihak untuk menunggu hasil sidang isbat.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait