Tiongkok Catat Hujan Terlebat dalam 60 Tahun, Ratusan Ribu Penduduk Dievakuasi
Greenpeace/Dai Jimin
Dunia

Di lembah Sungai Pearl yang rendah, hujan deras telah membahayakan sekitar 54 saluran air. Selain mengancam manufaktur, hujan deras juga mengganggu operasi logistik.

WowKeren - Di saat wilayah bagian dunia tertentu harus berkutat dengan kekeringan yang ekstrem, Tiongkok mencatat hujan lebat yang memicu tanah longsor. Media pemerintah melaporkan sebanyak ratusan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka di Tiongkok selatan.

Banjir dan tanah longsor dipicu oleh curah hujan terberat yang pernah terjadi di wilayah itu dalam beberapa dekade. Sekitar 85 sungai di seluruh negeri telah mengalami banjir di atas tingkat peringatan, ketika badai hujan terus melanda wilayah selatan pada Selasa (22/6), termasuk wilayah Guangdong, Guangxi dan Jiangxi.

Di lembah Sungai Pearl yang rendah, hujan deras telah membahayakan sekitar 54 saluran air. Selain mengancam manufaktur, hujan deras juga mengganggu pengiriman dan operasi logistik pada saat rantai pasokan sudah tertekan karena kontrol ketat COVID-19.

Pada Senin (21/6), pihak berwenang Guangdong mengatakan lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi selama bencana. Para pengungsi termasuk di antara hampir 480.000 orang yang terkena dampak hujan dan banjir, menurut para pejabat.


Di Guangxi, sekitar 145.000 orang telah dievakuasi dan 2.700 rumah ambruk. CCTV mengatakan lebih dari 1.000 penduduk desa terjebak di sebuah desa banjir di Guilin dari Guangxi.

Global Times melaporkan jika hujan lebat diperkirakan akan berlanjut selama tiga hari ke depan yang mana itu akan terus meningkatkan permukaan air di lembah Sungai Pearl. "Kemungkinan besar akan menyebabkan lebih banyak banjir dan aliran deras gunung," kata surat kabar itu, mengutip Kementerian Sumber Daya Air.

Kerusakan juga terjadi di Di Provinsi Jiangxi timur, dengan hampir 500.000 orang telah terkena dampaknya. Di provinsi itu peringatan merah untuk banjir juga telah dikeluarkan, dengan 433.000 hektar lahan pertanian rusak.

Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua lebih dari 220.000 orang telah dievakuasi sejak awal bulan ini akibat banjir di Fujian. Pusat Meteorologi Nasional China mengatakan curah hujan rata-rata di provinsi Guangdong, Fujian dan Guangxi antara awal Mei dan pertengahan Juni mencapai 621 milimeter, tertinggi sejak 1961.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait