BMKG Peringatkan Potensi Gempa M 8,7 dan Tsunami Lebih Dari 10 Meter di Pantai Cilacap
Pxhere
Nasional

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat akan ancaman gempa bumi dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan demi mengantisipasi skenario terburuk.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan ada potensi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap. Ia menjelaskan bahwa Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

"Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempabumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," papar Dwikorita dikutip keterangan resmi BMKG pada Jumat (29/7).

Menurut Dwikorita, prakiraan skenario terburuk bukanlah ramalan, melainkan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan. Meski begitu, waktu kejadian masih belum bisa diketahui karena hingga saat ini masih belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.


Adapun perhitungan skenario terburuk itu menjadi pijakan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi. Dengan demikian, jika terjadi gempa bumi dan tsunami sewaktu- waktu maka pemerintah dan masyarakat diharap sudah siap dan tahu apa saja yang harus dilakukan.

"Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang," jelasnya. "Apa lagi, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya."

Peringatan ini disampaikan Dwikorita kala membuka sekolah lapang gempa bumi (SLG) yang digelar BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara di Cilacap. Menurutnya, BMKG rutin menggelar SLG bekerjasama dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan multi pihak terkait untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana. Khususnya di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami.

"Keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab. Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas," tukasnya. "Mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami, tentunya pihak swasta/industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru