Komnas HAM Bantah Tudingan Soal Tutupi Petunjuk Kematian Brigadir J, Bakal Periksa Ajudan Sambo
Nasional

Sebelumnya, Komnas HAM telah memanggil sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J. Namun ada yang belum hadir dalam pemeriksaan tersebut.

WowKeren - Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga saat ini masih terus berlangsung. Seperti yang diketahui, dalam pengusutan ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga turun tangan.

Akan tetapi, belum lama ini muncul tudingan bahwa Komnas HAM menutupi informasi soal kematian Brigadir J. Adapun tuduhan ini berasal dari potongan video berdurasi 44 detik yang disebarluaskan di media sosial. Potongan video ini diketahui diunggah oleh akun anonim @k******5, yang mana menyertakan tulisan "momen komisioner Komnas HAM melipat kertas untuk menutupi sesuatu".

Menanggapi tudingan tersebut, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam tak memungkiri bahwa ia memang menutupi sebagian kertas karton tersebut. Namun hal ini disampaikannya agar informasi berupa nomor telepon di kertas tersebut tidak tersebar ke publik.

"Barang tersebut tidak kita buka secara keseluruhan karena untuk kepentingan tahapan-tahapan pendalaman, itu poin pertama," ujar Anam dalam kanal YouTube Komnas HAM, dilihat Sabtu (30/7). "Poin kedua, agar di jejaring itu ada sejumlah nomor telepon, agar nomor telepon itu, khususnya yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga, tidak terpublikasi."


Anam lantas mengatakan bahwa pihaknya juga sepakat dengan pernyataan dari kuasa hukum Brigadir J yakni Johnson Panjaitan bahwa kliennya juga perlu dilindungi. Di samping itu, Komnas HAM diketahui juga segera memeriksa ajudan atau aide de camp (ADC) Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Dalam hal tersebut, Anam mengatakan akan memeriksa ajudan Sambo yang sebelumnya belum sempat hadir lantaran berada di luar kota. Sebelumnya, keenam ajudan Sambo, termasuk Bharada E yang disebut terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J juga telah diperiksa Komnas HAM pada 26 Juli 2022 lalu.

Akan tetapi, kata Anam, ada satu ajudan Sambo yang pada hari tersebut tidak memenuhi panggilan pemeriksaan Komnas HAM. Selain ajudan, Komnas HAM diketahui juga akan memeriksa orang-orang terdekat Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi guna mengumpulkan sejumlah informasi atau keterangan yang dibutuhkan.

Nantinya, setelah melakukan pemeriksaan terhadap ajudan beserta orang-orang yang berada di lingkungan Sambo, Komnas HAM akan mengagendakan pemeriksaan uji balistik dan hal lainnya yang bisa mendukung proses penyelidikan kematian Brigadir J.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru