Publik Korea Langsung Demo Terinspirasi dari Kasus Miris 'Extraordinary Attorney Woo'
Namoo Actors
TV

Publik Korea Selatan beramai-ramai turun ke jalan untuk melangsungkan demo karena merasa miris usai menonton salah satu episode drama 'Extraordinary Attorney Woo'.

WowKeren - Drama ENA "Extraordinary Attorney Woo" saat ini memang sukses mendapatkan sorotan penuh dari publik. Drama ini diketahui menceritakan mengenai Woo Young Woo (Park Eun Bin), seorang pengacara autis pertama di Korea Selatan.

[SPOILER]

Pada episode 9 "Extraordinary Attorney Woo" yang ditayangkan beberapa waktu lalu, drama ini menganggat mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan. Bang Goo Ppong (Koo Kyo Hwan) didakwa atas tuduhan penculikan 12 anak SD yang hendak pergi ke akademi atau tempat les.

Bang Goo Ppong sendiri sebenarnya hanya mengajak 12 anak ini bermain selasa 4 jam di gunung. Akting memukau Koo Kyo Hwan ketika mengungkapkan dialog kritik atas pendidikan Korea Selatan pun sukses membuat media Korea ramai memuji.

Publik Korea Selatan melakukan demo usai tayangan \

Sumber: Korea JoongAng


Pada 5 Agustus, Publik Korea Selatan kemudian dikabarkan berbondong-bondong turun ke jalan untuk melakukan aksi demo agar sistem pendidikan diubah. Mereka menyadari bahwa kasus Bang Goo Ppong ini adalah problem besar untuk sistem edukasi di Korea Selatan. Para orang tua dan guru kemudian melakukan protes untuk rencana pendidikan baru dan sistem sekolah.

Penampilan Koo Kyo Hwan sebagai Bang Goo Ppong di \

Sumber: Namoo Actors

Para demonstran memegang kertas bertuliskan dialog populer karakter Koo Kyo Hwan itu, "Anak-anak harus bermain sekarang". Pada sederet kertas protes tersebut juga memunculkan kritik kepada Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol untuk belajar lebih banyak terkait sistem edukasi sistem dari Bang Gu Ppong "Extraordinary Attorney Woo".

Sebelumnya, pada 29 Juli, Menteri Pendidikan Korea Selatan Park Soon Ae mengusulkan rencana baru kepada Presiden Yoon Suk Yeol untuk menurunkan usia masuk siswa SD di Korea Selatan dari 6 tahun menjadi 5 tahun saja (usia internasional). Selain itu, ini adalah pertama kalinya dalam 76 tahun Korea Selatan menurunkan batasan usia untuk siswa SD dan jika Presiden Yoon mengkonfirmasi perubahan tersebut, Korea Selatan akan menerapkan aturan baru tersebut pada awal tahun 2025.

"Tujuannya adalah untuk menjamin pendidikan yang aman dan berkualitas tinggi sejak awal dengan memasukkan anak-anak ini ke dalam pendidikan publik sejak dini," ungkap Menteri Pendidikan Korea Selatan Park Soon Ae.

Saran dari Menteri Pendidikan Korea Selatan inilah yang kemudian menjadi sumber protes dari publik sejak 1 Agustus karena dinilai terlalu dini untuk anak-anak bahkan ditolak tegas oleh pakar pendidikan. Namun, Presiden Korea Selatan dikabarkan justru meminta Menteri Pendidikan untuk segera menyiapkan langkah-langkah menurunkan usia masuk SD tersebut. Ini dinilai menyalahi janji dari Presiden Yoon Suk Yeol dalam pemilu.

(wk/alfa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait