Imbas Santri Gontor Tewas: Menag Didesak Sahkan Permenag-Wapres Minta Tak Diskreditkan Pesantren
Twitter/MoazzamTMalik
Nasional

Kasus dugaan penganiayaan yang hingga menewaskan santri di pesantren Gontor turut menyita perhatian anggota DPR RI hingga Wapres Ma'ruf Amin. Menag pun didesak segera sahkan rancangan Permenag.

WowKeren - Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan kasus dugaan penganiayaan terhadap santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Pusat Ponorogo hingga tewas. Adapun yang menjadi korban adalah AM (15).

Atas peristiwa tersebut, pihak pesantren pun telah meminta maaf dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kasus tersebut rupanya juga menyita perhatian dari DPR RI.

Anggota Komisi VIII DPR RI Luqman Hakim lantas meminta agar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas segera mengesahkan rancangan Peraturan Menteri Agama (Permenag) tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan pada Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Luqman kemudian mengatakan bahwa peraturan tersebut penting sebagai pedoman lembaga pendidikan agama dan keagamaan untuk mencegah tindak pidana kekerasan terjadi. "Segera mengesahkan Rancangan Permenag tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan pada Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan," ujar Luqman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/9).

Lebih lanjut, Luqman pun meyakini bahwa Yaqut memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan praktik kehidupan keagamaan yang moderat dan antikekerasan. Di samping itu, ia juga mengapresiasi langkah cepat dan tegas dari pengasuh Ponpes Gonter yang sudah mengeluarkan santri-santri terduga pelaku kekerasan dan mengembalikan mereka kepada masing-masing keluarganya.


Luqman kemudian menilai permohonan maaf yang disampaikan oleh pihak Ponpes secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat itu menunjukkan bahwa lembaga tersebut memiliki tekad untuk menghindarkan peristiwa serupa terulang di hari mendatang. Ia pun meminta masyarakat untuk memperkuat kepedulian dan dukungan kepada Ponpes di seluruh Indonesia.

Menurutnya, hal itu bisa berdampak sangat positif untuk proses pendidikan yang berlangsung di dalam Ponpes, serta menempatkan kembali pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis keswadayaan masyarakat. Sehingga akan menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem kemandirian pendidikan masyarakat.

Kasus penganiayaan terhadap santri Gontor hingga tewas itu rupanya juga menjadi perhatian Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Pada Rabu (7/9) kemarin, Ma'ruf Amin diketahui melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin menyinggung mengenai kasus penganiayaan santri tersebut dan mendorong agar pihak keluarga korban untuk melanjutkan proses hukum. Dengan adanya kejadian ini, ia lantas berharap agar masyarakat tidak ada stigma negatif dan mendiskreditkan pesantren di Indonesia ke depannya.

Pasalnya, menurut Ma'ruf Amin, sebelum kasus tersebut mencuat, sebelumnya tidak pernah ada kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan Ponpes. "Dulu tidak ada, dulu semua pesantren memang mendidik anak itu berakhlak mulia," tutur Ma'ruf Amin.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait