Song Hye Kyo kini masih sibuk mempromosikan drama 'The Glory' yang akan merilis bagian 2 pada 10 Maret mendatang. Sang aktris berperan sebagai Moon Dong Eun, korban kekerasan kejam.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Rabu, 01 Maret 2023 - 08:04 WIB
WowKeren - Song Hye Kyo sudah puluhan tahun berkarier di dunia akting. Menariknya baru-baru ini, netizen ramai menyoroti visual aktris kelahiran tahun 1981 itu ketika membintangi "All In". Netizen mengatakan sang aktris paling cantik di drama itu.
Song Hye Kyo hingga kini masih dianggap sebagai "dewi visual" ikonik karena kecantikannya. Meski telah berusia 40 tahunan, aktris drama "Now, We Are Breaking Up" itu selalu menarik perhatian ke manapun ia pergi karena visualnya.
Baru-baru ini, adegan ketika Song Hye Kyo membintangi "All In" viral di media sosial. Netizen kompak menyatakan rasa kagumnya karena sang aktris tampak seperti sosok cinta pertama yang kerap dibayangkan orang-orang.
"Dia tampak seperti cinta pertama saat itu, dan seorang wanita dewasa sekarang. Gak ada momen di mana Song Hye Kyo gagal memukau," tulis seorang netizen. "Song Hye Kyo tampak seperti spesimen museum di 'All In". Tampilan K-drama terbaik menurutku," imbuh lainnya.
"Sudah 2 dekade tapi aku masih ketagihan dengan penampilan Song Hye Kyo di K-drama ini. Apakah waktu melupakan Song Hye Kyo? Mengapa dia selalu begitu cantik?" imbuh lainnya. "Song Hye Kyo selalu cantik tapi visualnya di 'All In' adalah lambang kecantikan," pungkas lainnya.
Di sisi lain, Song Hye Kyo kini masih sibuk mempromosikan drama "The Glory" yang akan merilis bagian 2 pada 10 Maret mendatang. Sang aktris berperan sebagai Moon Dong Eun, korban kekerasan kejam di sekolah yang memutuskan membalas dendam.
Song Hye Kyo menerima banyak pujian atas aktingnya sebagai Moon Dong Eun. Pasalnya ini pertama kalinya sang aktris mengambil peran ekstrem seorang korban kekerasan dan Song Hye Kyo pun sangat totalitas ketika membintanginya.
Sementara itu, Song Hye Kyo baru-baru ini juga diumumkan menjadi narator untuk film dokumenter spesial MBC "Grandma is back". Dokumenter itu menampilkan para korban perbudakan seksual dalam pendudukan imperialis Jepang.
(wk/amal)
