Sebuah postingan mempertanyakan mengapa anti-fans Wonyoung terus menggunakan foto tertentu untuk menyerang sang idol. Foto yang dimaksud menampilkan Wonyoung menunjukkan tiga jarinya.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Kamis, 22 Juni 2023 - 14:17 WIB
WowKeren - Jang Won Young IVE sering menjadi sasaran kebencian yang tidak perlu. Sejak dirinya diduga sebagai keturunan Tionghoa, pelantun "I AM" tersebut menjadi sasaran komentar jahat dari anti-fansnya yang mengklaim bahwa dia bukan idol Korea "asli".
Sebuah postingan di komunitas online Pann baru-baru ini mempertanyakan mengapa anti-fans Wonyoung terus menggunakan foto tertentu untuk menyerang sang idol. Foto yang dimaksud menampilkan penyanyi kelahiran 2004 itu menunjukkan tiga jarinya dan bertanya apa artinya.
Dalam komentarnya, netizen Korea lainnya membela Wonyoung dan menjelaskan bahwa dia dikritik hanya karena diduga melakukan gerakan tangan yang digunakan orang Tionghoa untuk menghitung sampai tiga.
Orang Korea umumnya mengangkat jari telunjuk. jari tengah, dan jari manis untuk menyatakan angka tiga, bukan jari tengah, jari manis, dan kelingking seperti pada foto Wonyoung. Namun, hal ini tak seharusnya menjadi bahan untuk membenci karena orang Tionghoa atau pun bukan, Wonyoung tak layak diserang karena identitasnya.
"Serius, setiap kali foto Jang Wonyoung ini diposting, itu sangat membuat frustrasi. Dia hanya menunjukkan persetujuan. Subtitle-nya cuma lelucon yang dibuat oleh para penggemar," komentar netizen. "Aku pikir itu karena begitulah cara orang Tionghoa menghitung angka, jadi para hater terus mempostingnya. Aku bertanya-tanya kenapa mereka mempermasalahkannya," kata netizen lainnya.
"Tapi kenapa mereka mempostingnya untuk mengkritiknya? Saat aku melihat foto itu, aku cuma berpikir, 'Dulu dia cantik dan imut'. Cuma itu. Aku nggak mengerti kenapa mereka memperumitnya dengan berbicara tentang Tiongkok dan semacamnya. Aku nggak mengerti," ujar netizen. "Itu bahkan bukan foto yang punya arti penting, mereka hanya mempostingnya untuk mengejeknya. Itu cuma isyarat untuk mengatakan 'oke', apa masalahnya?" imbuh yang lain.
(wk/dewi)
