Stylist Agensi V BTS Kritik Pedas MV 'Love Wins All' Milik IU
YouTube/이지금 [IU Official]
Musik

Video musik 'Love Wins All' yang dibintangi IU dan V BTS justru mendapat kritik dari salah seorang stylist HYBE. MV tersebut dianggap seolah mengeksploitasi kaum disabilitas.

WowKeren - Single comeback IU yang berjudul "Love Wins All" kembali menuai kontroversi. Setelah judul awalnya sempat dipermasalahkan oleh kelompok LGBTQIA+, kali ini terkait music video lagu tersebut.

Salah seorang stylist HYBE bernama Nara Kim menyampaikan kritikannya terhadap music video "Love Wins All". Hal itu disampaikannya melalui unggahan di Instagram Story pada Rabu (24/1).

Nara Kim sendiri adalah seorang model, stylist, dan artis yang menggambarkan dirinya sebagai "biseksual yang secara terbuka queer". Ia diketahui merupakan bagian dari Styled by Cheri Nara yang menjadi dalang di balik banyak penampilan LE SSERAFIM.

Sesaat setelah video musik "Love Wins All" rilis pada Selasa (23/1), Nara membuat postingan di Instagram. "Aku tidak ingin terdistorsi sebagai orang normal dan non-disabilitas melalui kamera. Aku puas dengan diriku sendiri #lovewins #lovewinsall," ungkapnya.

Pernyataan Nara ini mengacu pada adegan di mana IU dan V BTS tampak lebih ceria ketika melihat diri mereka tanpa cedera dari balik kamera. Seperti diketahui, dalam MV tersebut, IU diduga digambarkan sebagai seorang yang bisu dan tuli, sedang V kehilangan penglihatan pada sebelah matanya. Jadi, seolah tokoh pada MV tersebut kurang bahagia dengan kondisi mereka yang disabilitas. Hal ini dianggap Nara terlalu meremehkan kaum minoritas tersebut.


Stylist Agensi V BTS Kritik Pedas MV \'Love Wins All\' Milik IU

Source: Instagram Story

"Alasan mengapa aku menyebutkan hal ini adalah karena lagu tersebut awalnya berjudul 'Love Wins'. Para queer Korea, yang mengira slogan queer telah dicuri, menjadi sangat marah. Masih terdapat kontroversi setelah judul lagu diubah dan video musik dirilis. Dua pemeran utama (IU dan V) dalam video musik tersebut tampil sebagai orang buta dan tuli yang dikejar-kejar 'diskriminasi dan penindasan'. Situasinya berbeda dengan gambaran melalui camcorder dan keduanya tampak lebih bahagia (tanpa disabilitas) dalam hal ini," tutur Nara lebih lanjut.

Nara merasa bahwa video musik tersebut menggunakan disabilitas dan minoritas sebagai alat bantu dalam sebuah cerita tentang mengatasi kesulitan, sementara kedua artis yang memerankannya tidak berada dalam kelompok itu. Menurut Nara, yang harus diatasi dalam hal ini adalah dunia itu sendiri yang selalu memperlakukan berbeda kaum minor.

"Maksudku, sebuah video musik yang menampilkan dua bintang dunia kaya dan non-disabilitas (dikenal sebagai cisgender hetero) menggunakan disabilitas, minoritas sebagai alat untuk mengatakan tentang mengatasi, berakhir dengan akhir yang sangat normal dengan mengenakan gaun pengantin dan tuksedo," bebernya. "Yang perlu diatasi adalah dunia, bukan disabilitas atau minoritas. Hentikan rasa belas kasih yang dangkal dan menjadikan kelompok minoritas sebagai bahan inspirasi."

Menanggapi unggahan Nara, ada sejumlah netter yang pro. "Aku juga memikirkan sesuatu yang mirip dengan sudut pandang ini," komentar netter yang pro Nara. "Aku merasa orang-orang berhak berpikir seperti itu," sambung yang lain.

Namun, tak sedikit pula yang kontra dengan pemikiran ini. "Tentu saja orang boleh memikirkannya, tapi menurutku terlalu berlebihan jika disebut 'meremehkan' penyandang disabilitas," ujar warganet. "Aku benar-benar tidak mengerti. Ini adalah kebencian yang dipaksakan," seloroh lainnya.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait