Wajah Melmel Perdana Terkuak usai Hotman Paris Usul Linda Jalani Tes Kebohongan
Instagram/hotmanparisofficial
Selebriti

Melmel menampakkan wajahnya dan mengungkap kronologi versinya usai Hotman Paris minta polisi melakukan tes kebohongan pada pihak yang terkait kasus Vina dan Eky Cirebon.

WowKeren - Sosok Melmel belakangan makin jadi sorotan usai spill dugaan unsur rekayasa kala melihat video kesurupan saksi kubu Hotman Paris, Linda. Sempat enggan muncul, Melmel akhirnya menampakkan diri via video call dalam acara "Dua Sisi" yang tayang di tvOne pada 30 Mei.

Di acara tersebut, Melmel membeberkan kronologi detik-detik kasus Vina dan Eky versinya. Ia menyebut jika Eky dipukul lebih dulu oleh sejumlah orang.

"Di TKP pembunuhan apa yang ada dilihat?" tanya host "Dua Sisi". "Yang awalnya, saya ajakin mas-mas yang punya warung, tapi dia nggak berani. Karena dia gak berani, saya ngendap-ngendap, di belakang gudang sudah ramai. Ada pemukulan, ada sekitar 10 lebih. Saya nggak ikut, yang saya lihat Eky dipukul. Sempat saya mau maju, tapi saya takut karena posisi saya sendirian. Pada saat itu sepi, nggak ada orang. Setelah Eky dipukul, saya lihat dia nggak bergerak, nggak lama Vina disiksa, ada sejaman," kata Melmel.


Melmel lantas menceritakan jika para pelaku membawa Eky dan Vina naik motor. Melmel mencoba mengikuti rombongan tersebut yang kemudian membuang Vina dan Eky. Melmel mengaku melihat Saka Tatal dan Ucok dalam rombongan yang menyiksa Vina dan Eky itu.

"Saka Tatal, terus yang saya tahu si Ucok," kata Melmel. "Saya bisa mempertanggungjawabkan (perkataan). Akhirnya mereka pergi sepi, saya datangi, saya pertama menghampiri Eky, Karena saya kira ada pergerakan."

Tak lama host "Dua Sisi" mengakhiri wawancara karena keterbatasan waktu. Sejauh ini, belum diketahui validitas pernyataan Melmel tersebut. Sementara itu, Hotman sebelumnya sudah mengungkap usulan pada Polda Jabar. Ia berharap polisi melakukan tes kebohongan pada sejumlah pihak. Mulai dari Linda, 8 terpidana hingga 1 tersangka yakni Pegi Setiawan.

"Namanya juga pemeriksaan kerasukan, itu pasti hasilnya gak pasti. Dan itu benar atau tidak pun tidak bisa dipake sebagai acuan. Anggep aja gak ada. Tapi sebagai petunjuk, boleh. Tapi di mata hukum itu gak ada," kata Hotman. "Justru itu semuanya harus dilakukan secara maksimum. Tes kebohongan. Apalagi saya bilang yang bisa melakukan ini semua adalah dari aparat penguasa negeri ini. Kami gak bisa apa-apa. Keluarga korban mana bisa. Semua dites kebohongan, termasuk 8 terpidana dites kebohongan. Kemudian saksi-saksi."

(wk/riaw)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait