"Sang Nayaga", sebuah lagu yang dibawakan oleh grup band Gigi, mengisahkan tentang perjuangan seorang seniman yang menghadapi realitas pahit. Lagu ini bercerita tentang seorang musisi yang hidupnya selalu diiringi oleh terbang dan rebana, namun kini ia hanya menyisakan air mata. Ia menyaksikan bagaimana dunia tidak lagi peduli pada seninya dan menyanyikan kepedihannya yang mendalam. Di tengah kesedihan itu, sang nayaga menyadari bahwa polusi telah merenggut sinar terang yang dulunya menyinari hidupnya, menimbulkan pertanyaan apakah keadaannya akan pernah kembali seperti semula.
Sang Nayaga Lyrics
Gigi
Kisah sang nayaga
Dengan realita
Terbang dan rebana
Setia menemaninya
Tanah dan nafasnya
Hanya tinggal air mata
Lihat dan lihatlah
Semua tak perduli
Kini kumengerti
Hanya karena polusi
Sinar yang tlah sirna
Akankah kembali
Seakan semua melupakan segalanya
Hidup mereka semakin sepi
Hingga akhirnya mereka semakin sepi
Membuat hilang tak bertepi
Dengan realita
Terbang dan rebana
Setia menemaninya
Tanah dan nafasnya
Hanya tinggal air mata
Lihat dan lihatlah
Semua tak perduli
Kini kumengerti
Hanya karena polusi
Sinar yang tlah sirna
Akankah kembali
Seakan semua melupakan segalanya
Hidup mereka semakin sepi
Hingga akhirnya mereka semakin sepi
Membuat hilang tak bertepi