"Kesunyian Jiwa," lagu yang dinyanyikan oleh Muchsin Alatas, mengisahkan nestapa seorang yang dikhianati oleh orang yang dicintainya. Berlatar malam purnama yang terang, lagu ini mengungkap janji manis yang hanya berakhir kekecewaan mendalam. Sang penyanyi meratapi nasibnya yang berubah dalam sekejap, dari kebahagiaan menjadi kesunyian jiwa yang tak tertahankan.
Kesunyian Jiwa Lyrics
Muchsin Alatas
Masih kuterkenang
malam purnama terang
Kalau kau berjanji
untuk setia hati
Bersama bulan dan bintang
yang menjadi saksi
Apa yang kau kata
sungguh manis terasa
Baik kau ulangi
untuk pegangan hati
Semoga takkan berpisah
itu yang kupinta
Tapi tak kusangka
kau hanya berdusta
untuk hidup bersama
baru kini terasa
Kalau kau tak sudi
janganlah berjanji
Coba kau bayangkan
nasibku ini
Masa bahagia
tinggal kenangan saja
Cita-cita yang mulia
hanya khayalan belaka
Kini hampa yang kurasa
kesunyian jiwa
malam purnama terang
Kalau kau berjanji
untuk setia hati
Bersama bulan dan bintang
yang menjadi saksi
Apa yang kau kata
sungguh manis terasa
Baik kau ulangi
untuk pegangan hati
Semoga takkan berpisah
itu yang kupinta
Tapi tak kusangka
kau hanya berdusta
untuk hidup bersama
baru kini terasa
Kalau kau tak sudi
janganlah berjanji
Coba kau bayangkan
nasibku ini
Masa bahagia
tinggal kenangan saja
Cita-cita yang mulia
hanya khayalan belaka
Kini hampa yang kurasa
kesunyian jiwa